logo yayasan mujahidin

Sedang memuat ...

Berita

Foto RADIO MUJAHIDIN RAIH 3 PIALA & 8 PIAGAM PENGHARGAAN KPID KALBAR AWARD 2019

RADIO MUJAHIDIN RAIH 3 PIALA & 8 PIAGAM PENGHARGAAN KPID KALBAR AWARD 2019

Portal Yayasan Mujahidin Kalbar,  Perhelatan Akbar bagi insan media di Kalimantan Barat baru yang saja dilaksanakan pada Kamis malam dI Hotel Aston Pontianak ini diselenggarakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalbar menusung tema”Potensi Kearifan Lokal Dunia Penyiaran Untuk Pembangunan Daerah”.(12/12/19).

Sebelum sampai ke ajang  puncak KPID KALBAR telah mengadakan berbaai sosialisasi dan pertemuan-pertemuan dengan media Televisi maupun Radio untuk saling berkoordinasi dalam rangka menyukseskan ajang  KPID AWARD 2019. Oleh karena itu ajang  ini bukan hanya merupakan sebuah ajang perebutan penghargaan, namun cara ini lebih kepada bentuk penyampaian  apresiasi untuk insan media seluruh Provinsi Kalimantan Barat, adapun beberapa kategori yang diperebutkan sebanyak 13 Kategori sebagai berikut :

  1. Program Khusus Pembangunan Daerah,
  2. Program Anak,
  3. Program Talkshow,
  4. Program Wisata Budaya,
  5. Program Berita dan Jurnalistik,
  6. Program Peduli Perempuan,
  7. Program Peduli Penyandang Disabilitas,
  8. Iklan Layanan Masyarakat Produksi LP,
  9. Lembaga Penyiaran Peduli Perbatasan,
  10. Presenter/Penyiar Terbaik,
  11. Stasiun Siaran Jaringan Konten Lokal (SSJ),
  12. Radio Komunitas Terbaik,
  13. Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran.

Sebagai salah satu Media Radio yang mengikuti  ajang penghargaan KPID Award 2019 ini, Radio Mujahidin selalu optimis untuk memberikan kontribusinya terhadap pengembangan generasi muda dan pembangunan daerah melalui program-proram yang disiarkan selama tidak menyinggung sara, perpolitikkan dan tetap berada di koridor Syari’ah dengan berhasil masuk kedalam 8 Nominasi Kategori Proram dan Penyiar Radio.

Pada ajang  bergengsi yang turut dihadiri dan dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat serta dihadiri pula oleh KPID Pusat dan Seluruh tamu Undangan. Akhirnya MujahidinFM dipercayakan oleh KPID KALBAR berdasarkan penilaian yang diberikan dari hasil Akumulasi Juri dalam 3 Kategori penghargaan. Kategori tersebut ialah Program Radio Perduli Perempuan, Program Radio Khusus Pembangunan Daerah, dan Penyiar Terbaik Tahun 2019. Selain 3 Penghargaan tersebut, MujahidinFM turut pula membawa pulang 8 Piagam pengharaan karena mengikuti dan berhasil masuk kedalam 8 delapan Kategori yang dihelat ajang KPID AWARD 2019. Kedepannya semoga adanya ajang penghargaan ini semakin mempererat persaudaraan antara pengiat media di seluruh Kalimantan Barat dan dapat menghasilkan sekaligus menyiarkan konten-konten yang bermanfaat bagi ummat, bangsa dan negara.    (Nur, Mujahidin Fm)

 

Foto Khutbah Jum'at ke 2119 _ Pentingnya Benteng Taqwa dan Keimanan

Khutbah Jum'at ke 2119 _ Pentingnya Benteng Taqwa dan Keimanan

Pentingnya Benteng Taqwa dan Keimanan

Intisari Khutbah Jum’at

6 Desember 2019 M | 09 Rabi’ul Akhir 1441 H

Disampaikan Khatib :

H. Atbah Romin Suhaili, Lc, MH

Bupati Sambas

Link video Khutbah jumat : https://www.youtube.com/watch?v=XW4bOfSVlZc

 

Wahai org beriman, bertakwalah kalian kepada Allah SWT dgn sebenar  benar takwa , dan janganlah kalian mati atau berencana utk mati kecuali dalam keadaan beriman , Islam dan penyerahan diri kepada Allah SWT.

Ulama menyatakan kebanyakan orang mati diujung kehidupannya adalah  kebiasaannya dalam kehidupannya. Jika dalam kehidupannya dalam kebaikan maka akhir dari hidupnya adalah kebaikan. Jika amal soleh slalu dia lakukan maka akhir hidupnya hidupnya adalah khusnul khotimah.

Rasulullah bersabda  “ bertakwalah kalian kepada Allah SWT dimana saja kalian berada , dan lakukanlah kebaikan karna kebaikan yag dilakukan akan menghapus kesalahan. Dan bergaulah ke semua orang dengan pergaulan yang baik.

Ustadz Atbah mengajak , marilah kita meningkatkan kadar takwa dan keimanan kita kepada Allah SWT. Karna takwa , kedekatan diri kepada allah merupakan bekal terbaik untuk persiapan diri di akherat kelak,kehidupan yang kekal abadi.

Allah berfirman  dalam alquran,  “ wahai manusia makanlah oleh kalian dari apa yang ada dimuka bumi halal dan toyyib ”. Allah SWT menyuruh kita memakan yang halal dan yang baik, dan Allah menyuruh kita menjauhi langkah langkah syaiton. Karna syaiton adalah musuh yang paling nyata.

Jika kita ingin keluarga kita berkah dan memberikan rasa nyaman dan aman kepada kita, maka kita berikan makanan yang berkah.

Akan datang suatu masa orang tidak lagi perduli dengan rezeki yang dia makan, apakah dari halal atau tidak halal. Tidak memperhatikan berasal dari sumber yang halal atau yang haram.  Dan  masa dimana orang akan tidak perduli lagi dari pekerjaan yang halal atau tidak.

Umar Bin Khatab Ra, pernah memuntahkan makanan dari mulutnya karna dia tahu makanan yang dimakannya berasal dari perdukunan. Dan Umar bin khatab pernah juga memuntahkan susu yg beliau minum  karna beliau tahu minuman itu berasal dari onta liar yang diambil pembantunya.

Seorang istri yg sholeh mengatakan kepada suaminya wahai suamiku disaat engkau keluar dari rumah mencari rezeki , takutlah engkau  kepada Allah. Kami bisa sabar jika kami lapar  , tapi kami tidak sabar jika neraka menjadi tempat kami.

Mengapa orang tidak lagi memperhatikan makanan dari halal atau haram. Ulama mengatakan  bahwa sekarang banyak orang tidak ada rasa takut dan malu lagi kepada Allah SWT.

Foto SELEKSI  IMAM  TETAP  MASJID  RAYA MUJAHIDIN

SELEKSI IMAM TETAP MASJID RAYA MUJAHIDIN

Portal Yayasan Mujahidin Kalbar,  Lembaga Dakwah Ibadah dan Pemakmuran Masjid  (LDIPM) Yayasan Mujahidin Kalimantan Barat  telah melaksanakan Rapat Seleksi Calon  Imam Tetap Masjid Raya Mujahidin pada  hari Kamis, 28/11/2019.  

Rapat yang dilaksanakan di ruang VIP Yayasan  ba’da sholat Ashar ini dihadiri  oleh Dewan Syariah Masjid Raya Mujahidin dan Ketua serta Pengurus LDIPM. Dalam rapat tersebut dihasilkan beberapa poin mengenai Persiapan Seleksi Calon Imam Tetap Masjid Raya Mujahidin.

Persyaratan umum dan persyaratan khusus sebagai berikut :

A. Persyaratan Umum

  1. Imam adalah pemimpin sholat yang mempunyai kemampuan dan hafalan Al-quran terbaik (Hafidz), memahami Sunnah Rasulullah SAW dan Berakhlakul karimah.
  2. Mendapat sikap penerimaan yang positif baik dari masyarakat / jamaah masjid maupun dari pengurus Masjid Raya Mujahidin Kalimantan Barat
  3. Warga Negara Indonesia
  4. Imam berdomisili di kota Pontianak dan diutamakan bagi yang bertempat tinggal terdekat dengan Masjid Raya Mujahidin Kalbar, atau calon imam dari luar kota Pontianak jika diterima bersedia tinggal di Kota Pontianak
  5. Diutamakan Hafidz yang memiliki hafalan 30 Juz dan dapat berbahasa Arab
  6. Pendidikan terakhir S-1 Agama Islam atau sederajat , kecuali yang memiliki hafalan Alqur’an 30 Juz minimal Pendidikan Sekolah Menengah Islam atau sederajat SLTA.
  7. Bisa menjadi Khatib Jum’at dan memberikan tausiyah.

B. Persyaratan Khusus

Permohonan tertulis disampaikan kepada Ketua umum Yayasan Mujahidin Kalimantan Barat melalui Lembaga Dakwah, Ibadah dan Pemakmuran Masjid Yayasan Mujahidin Kalimantan Barat dengan melampirkan hal-hal sebagai berikut :

  1. Foto copy KTP dan Kartu Keluarga masing-masing sebanyak 1 (satu) lembar
  2. Pas foto warna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar
  3. Foto copy ijazah terakhir dan transkip nilai masing – masing sebanyak 1 (satu) lembar
  4. Daftar riwayat hidup (CV) sebanyak 1 (satu) rangkap
  5. Umur minimal 30 (Tiga Puluh) tahun, kecuali ditetapkan lain oleh pengurus dan disetujui oleh Pembina Yayasan Mujahidin Kalimantan Barat
  6. Rekomendasi Takmir Masjid, jika saat ini masih bertugas sebagai imam Masjid lain

Berkas lamaran dikirim ke : LDIPM Yayasan Mujahidin Kalbar Lantai Dasar Masjid Raya Mujahidin Pontianak Jl. Jend. A. Yani / D.A. Hadi Pontianak, Info  Hp. 085245759209 / 082155560505 (Telp/WA/SMS)

Dan pendaftaran dibuka dari tanggal 6 sd 16 Desember 2019, setiap hari  senin – jum’at pukul 09.00 – 14.00 WIb

Bagi peserta yang dinyatakan lolos seleksi administrasi dan tertulis, akan menjalani tes wawancara dan praktik. Tes akan di lakukan oleh Dewan Syariah Masjid Raya Mujahidin, yang mana pada tes  ini akan dilihat kemampuan serta kecakapan sesuai kualifikasi yang telah ditetapkan. (tt)

  

Foto Khutbah Jum'at 29 November 2019

Khutbah Jum'at 29 November 2019

Intisari Khutbah Jum’at

29 November 2019 M | 02 Rabi’ul Akhir 1441 H

Disampaikan Khatib :

Drs. H. Nasution Usman, M.Pd

Tema : "Tiga Ciri Orang Yang Dicintai Allah"

Link Video Khutbah 

http://bit.ly/KhutbahJumatke_2118

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلَمُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ,أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah

Di dalam sebuah hadits qudsi yang shahih diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyebutkan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَلاَ يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَلَئِنْ سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيْذَنَّهُ

Artinya :“Siapa yang memusuhi wali-Ku maka telah Aku umumkan perang terhadapnya. Tidak ada taqarrubnya seorang hamba kepada-Ku yang lebih Aku cintai kecuali beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan atasnya. Dan hamba-Ku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara sunnah diluar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya. Dan jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku niscaya akan Aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi.” (HR. Bukhari).

Maksudnya adalah bahwa Dia(Allah) memberinya taufiq dalam seluruh amal dan ucapannya, pendengaran dan penglihatannya. Inilah makna yang dimaksud oleh Ahlussunnah wal Jamaah. Ditambah pula bahwa Allah akan mengabulkan doanya, jika dia meminta, Allah akan memberikan permintaannya. Jika dia meminta tolong kepada-Nya, Allah akan menolongnya, jika dia minta perlindungan kepada-Nya, maka Dia akan melindunginya." (Jami Ulum wal Hikam, 2/347, Fatawa Nurun Alad-Darb, kaset 10, Syekh Ibn Baz rahimahullah)

Hadits ini menunjukkan kecintaan Allah ta’ala kepada hamba-Nya. Lantas bagaimana Allah mencintai hamba-Nya? Adakalanya, seseorang sering melakukan kemaksiatan, namun rezekinya lapang. Ia lalu beranggapan bahwa Allah tidak murka kepadanya, Allah tidak marah kepadanya. Allah masih mencintainya karena Allah masih melapangkan rezekinya.

Al-Hakim dalam Mustadraknya yang disetujui oleh Imam Adz-dzahabi akan kesahihannya, menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ اللهَ تَعَالىَ يُبْغِضُ كُلَّ عَالِمٍ بِالدُّنْيَا جَاهِلٍ بِالْآخِرَة

Artinya :“Sesungguhnya Allah ta’ala membenci orang yang pandai dalam urusan dunia namun bodoh dalam perkara akhirat”.

Orang seperti itu mirip dengan orang kafir yang Allah sebut dalam surat Ar-Rum:

يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآَخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ

Artinya :“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (Ar-Rum: 7)

Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah

Lantas apa ciri-ciri orang yang dicintai Allah? Pertama, dia dibimbing oleh Allah. Ketika Allah mencintai seorang hamba, maka hamba tersebut akan berada dalam tuntunan Allah Ta’ala. Allah Arahkan dia dalam kebaikan. Allah tidak ridho langkahnya menuju hal yang dibenci Allah. Allah tidak Ridho matanya melihat apa yang dibenci oleh Allah. Allah tidak Ridha pendengarannya mendengar apa yang dibenci Allah ta’ala. Apakah artinya dia maksum?

Dia tidak maksum. Dosa adalah sebuah keniscayaan, tetapi orang yang dicintai oleh Allah ketika melakukan perbuatan dosa, dengan tuntunan Allah yang baik, kepadanya diarahkan kepada kebaikan, maka dia dipercepat. Dia akan dibimbing oleh Allah untuk mudah sadar dan kembali kepada-Nya dengan bertobat.

Lihatlah Bagaimana Allah ta’ala menjaga sahabat Ma’iz radiallahu anhu, sahabat yang dia datang kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Ia mengatakan, “Ya Rasulullah sucikan aku!” Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menanyakan kepada para sahabat apakah sahabat Maiz sudah gila? Para sahabat mengatakan, “Tidak wahai Rasulullah! Sesungguhnya dia dalam keadaan waras.”

Ma’iz disuruh pulang, namun hari berikutnya datang kembali kepada Rasulullah seraya mengatakan “Ya Rasulullah, sucikan aku.” Ia berkata begitu karena telah melakukan perbuatan zina. Rasulullah masih belum yakin dan memastikan apakah ia berbicara secara sadar.

Setelah tiga kali datang dan dipastikan, maka Ma’iz dihukum rajam. Setelah kematiannya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

لقد تاب توبة لو قسمت بين أمة لوسعتهم

Artinya : “Maiz betul-betul telah bertaubat yang sempurna. Seandainya taubat Maiz dapat dibagi-bagikan di tengah-tengah ummat niscaya mencukupi buat mereka”.

Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah

Jadi, ciri pertama adalah dibimbing oleh Allah pada kebaikan. Ketika berbuat dosa, ia tidak kebablasan, tetapi dibimbing untuk sadar dan bertobat kepada-Nya.

Kemudian ciri yang kedua dari orang yang dicintai Allah ta’ala adalah Allah Ta’ala akan mengumpulkannya dengan orang yang mencintai dirinya karena Allah dan dia mencintai mereka karena Allah Ta’ala

Cinta karena Allah Ta’ala adalah faktor yang menyebabkan kecintaan Allah kepada seseorang. Oleh karena itu hati yang dipadu cinta bersama saudaranya karena Allah Ta’ala, akan mudah melekat. Seiring dengan berjalannya waktu dia akan tetap melekat. berbeda dengan kecintaan yang dibangun bukan atas dasar Allah ta’ala. Oleh karena itu dalam sebuah hadits sahih yang diriwayatkan oleh imam muslim Rasulullah bersabda:

أَوْثَقُ عُرَى الْإِيمَانِ الْمُوَالَاةُ فِي اللهِ وَالْمُعَادَاةُ فِي اللهِ، وَالْحُبُّ فِي اللهِ وَالْبُغْضُ فِي اللهِ

Artinya :“Ikatan iman yang paling kuat adalah loyalitas karena Allah dan antipati karena Allah, serta cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. Ath-Thabarani)

Contoh dalam masalah ini adalah Saad bin Muadz Radiallahu anhu. Ibnu Al Jauzi mengisahkan ketika Saad bin Muadz sedang menderita sakit, maka beliau menangis karena melihat banyak temannya yang dekat dengan dirinya tidak menjenguk, sehingga kemudian dia bertanya kepada pembantunya, “Ada apa dengan teman-temanku ini? kenapa mereka tidak menjengukku?”

Maka pembantunya diminta untuk mencari sebabnya. Kemudian diketahui bahwa mereka tidak menjenguk Saad bin Muadz Karena mereka malu akibat memiliki hutang kepadanya. Maka Saad bin Muadz mengatakan, “Sungguh dunia telah memisahkan antara diriku dan para sahabatku yang membangun cinta karena Allah Ta’ala.”

Saat kemudian memerintahkan pembantunya untuk mengumpulkan kantong sebanyak orang yang berhutang kepadanya, kemudian kantong itu diisi dinar dan dirham. Kantong-kantong itu kemudian dibagikan kepada orang yang berhutang kepadanya dan dia mengatakan semua utang mereka bebas karena Allah Ta’ala.

Jamaah sidang Jum’at rahimakumullah

Kecintaan karena Allah Ta’ala tidak akan pudar dan sesungguhnya kecintaan kepada Allah Ta’ala akan menyebabkan kecintaan dari Allah Azza wa Jalla. Kemudian ciri berikutnya di antara tanda cinta Allah kepada hamba, yaitu diberi ujian oleh Allah.

Jangan memandang ujian sebagai hal yang negatif, karena ada di antara ujian yang Allah berikan kepada hamba-Nya itu baik untuk dirinya. Ujian yang Allah berikan kepada hamba-Nya merupakan bagian dari cara Allah menunjukkan rasa cintanya.

Oleh karena itu Ibnu Qayyim menyebutkan sesungguhnya dari sifat Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah cinta dan cemburu. Allah cemburu jika hambanya sibuk jangan dunia sehingga fokusnya hanya pada dunia saja, dan lupa kepada Allah ta’ala. Kecemburuan Allah ini ditunjukkan dengan Allah memberikan ujian kepada-Nya, agar dia tahu ke mana dia pulang.

Dalam hal ini, para Nabi adalah orang-orang yang paling dicintai oleh Allah subhanahu wa ta’ala karena mereka diberikan banyak ujian oleh Allah ta’ala. Nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam telah menyatakan kepada para sahabat bahwa beliau adalah orang yang paling besar ujiannya di antara mereka.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ