logo yayasan mujahidin

Sedang memuat ...

Berita

Foto KHUTBAH  JUM'AT  11 OKTOBER 2019

KHUTBAH JUM'AT 11 OKTOBER 2019

Link Video  :  http://bit.ly/KhutbahJumat_11Okt2019

Intisari Khutbah Jum’at

11 Oktober 2019 M | 12 Shafar 1441 H

Khatib : H. M. Azman Alka, M.Ag

Tema :  " IKUTI ATURAN AL-QUR’AN "

Saudara kaum Muslimin Rahimakumullah,

Dalam kesempatan yang berbahagia ini marilah kita senantiasa memuji dan bersyukur kepada Allah SWT yang masih memberikan kesempatan dan keluasan untuk menikmati hidup dan kehidupan di dunia ini. Shalawat beserta salam senantiasa membasahi lisan kita menjadi bukti kecintaan kita kepada Rasulullah SAW. Kita berharap semoga syafaatnya akan kita peroleh di yaumil mahsyar nanti. Aamiin.

Kaum Muslimin yang berbahagia,

Bahasan Khutbah kita kali ini berlandaskan firman Allah :

إِلَّا تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشَىٰ ,مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَىٰ ,طه

تَنْزِيلًا مِمَّنْ خَلَقَ الْأَرْضَ وَالسَّمَاوَاتِ الْعُلَى

Artinya : “Thaha. Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah. Melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah). Diturunkan dari (Allah) yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.” (Q.S. Tha-Ha : 1-4)

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Al-Qur’an sebagaimana kita ketahui adalah Kalamullah yang mengandung pelajaran, pendidikan dan petunjuk-petunjuk yang mengarahkan kepada kebahagiaan hidup seluruh umat manusia.

Jika dicermati ayat di atas maka ia mempunyai beberapa unsur :

Unsur pertama : Al-Qur’an adalah suara kebesaran Allah yang dengannya ditegakkan alam semesta ini. Al-Qur’an merupakan pedoman dari segala hakikat sesuatu, karena itu didalamnya kita temui tentang kejadian-kejadian masa lalu, kejadian yang kita hadapi saat ini dan kejadian yang akan kita hadapi kelak di negeri akhirat nanti.

Dan semua itu akan kita jadikan contoh serta pedoman agar kita menjadi orang-orang yang sukses dalam kehidupan dunia dan sukses pula dalam kehidupan akhirat nanti. Oleh karena itu, kaum Muslimin sekalian, mengapa kita harus mencari pedoman dari kitab-kitab yang belum dan tidak jelas asal-usulnya untuk kita jadikan pedoman hidup dan pedoman untuk beribadah.

Pada saat ini saudara sekalian, mulai muncul kembali kitab yang sudah menguning dari hutan rimba belantara yang berisi ajaran-ajaran yang menyesatkan dan mengaburkan, bahkan sampai pada tingkat menghilangkan pesan-pesan dan ajaran dari Rasulullah SAW, sehingga muncul seseorang yang berperan dan mengaku sebagai guru besar, atas nama ahli hakikat, tarekat dan ahli makrifat yang katanya mengajarkan ilmu tasawuf, ilmu mengisi batin, ilmu menyatu dengan alam, dan lain-lain, sehingga ada saudara-saudara kita yang telah kehilangan syariatnya. Mereka tidak lagi mau mendirikan shalat, bahkan cukup dengan duduk dan merenung sejenak, itu katanya sudah sama dengan shalat, padahal Rasulullah saja yang telah dirindukan oleh Surga kedatangannya, beliau tidak kurang dari 50 rakaat mendirikan shalat dalam sehari semalam bahkan sampai kaki beliau kelihatan membesar karena lamanya mendirikan Shalat. Selain itu ada pula ada saudara kita yang tidak mau lagi berpuasa, atau kalau pun berpuasa dirumah saja di luar rumah boleh berbuka, padahal dua pertiga dari setahun Rasulullah mengisi kehidupan kesehariannya dengan puasa. Selain itu ada juga yang mengajarkan shalat tergantung pada kehendak hati, jika hatinya tidak berkehendak untuk shalat maka ia tidak shalat. Ada juga yang belajar mati dapat melihat Surga setiap saat, dan ada juga yang mengatakan setiap Jum’at shalat di Masjidil Haram dan banyak lagi ajaran-ajaran yang menyesatkan.

Perlu diketahui saudara-saudara sekalian tingkat yang tertinggi dalam ma’rifatullah atau mengenal Allah itu adalah orang yang mengenal dirinya dengan taat menjalankan syariat Allah dengan baik dan benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Karena tanpa syariat maka ma’rifat akan menjadi buta. Sebagaimana orang berjalan tanpa kaki pada malam hari di hutan belantara, dalam keadaan gelap gulita. Saudara sekalian mari kita merenung sejenak, apa wajar mengaku sebagai seorang ahli tarekat, hakekat dan ma’rifat ? Sementara membaca Syahadat dan Al-Fatihah saja belum benar, dan perintah Rasul untuk shalat berjamaah pun tidak mau, padahal rumah dekat dengan masjid atau musholla. Bahkan ada yang tidak mau shalat berjamaah kecuali hanya dengan diimami oleh gurunya, atau tidak mau mendengar ceramah orang lain kecuali hanya ceramah gurunya saja.

Saudara kaum Muslimin Rohimakumullah

Unsur yang kedua Al-Qur’an diturunkan adalah untuk membina kehidupan umat manusia atas kebenaran dan menumbuhkan rasa dan perasaan, memperkuat hubungan persaudaraan kehidupan dalam menuju puncak cita-cita kebahagiaan lahir dan batin, dunia dan akhirat. Di zaman sekarang ini, dengan alasan kebebasan berfikir dan berkehendak maka masing-masing berusaha mencari kebebasan, kepuasan dan kebahagiaan sendiri. Macam-macam cara yang mereka ciptakan, tetapi mereka juga tidak merasa puas dengan aturan yang dibuat, satu contoh di negara Irlandia Utara mereka keluarkan undang-undang yang mengesahkan perkawinan satu jenis. Laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan. Ada pula perkawinan secara berkelompok, istri dan suami kepunyaan bersama. Di negara kita Indonesia sudah mulai berkembang kebebasan berfikir sehingga membuat aturan tanpa mempertimbangkan nilai ajaran Al-Qur’an dan hadits atau memaknai Al-Qur’an dan hadits sesuai dengan kemauannya seperti suami dapat dituduh memperkosa istri dan lain-lain, munculnya konsep Milqul Yamin yang dimaknai dengan, apabila seorang laki-laki menyukai seorang wanita dan wanita juga menyukai laki-laki tersebut mereka suka sama suka maka dipebolehkan berhubungan badan dengan syarat ditempat tertutup. Apakah itu bukan suatu kegilaan. Atau cara menutup aurat, mereka coba menutup tiga perempat badannya, seperdua badannya bahkan ada yang hampir tidak berpakaian, disangkanya model ini akan membawa kemajuan dan kebahagiaan namun kenyataannya menunjukkan sebaliknya, hal tersebut akan membawa dampak yang sangat buruk yang akan menghancurkan martabat kemanusiaannya, sebagai contoh, pada saat ini banyak wanita yang menjadi gagah dan akhirnya gagahi karena salah berpakaian.

Demikian pula dalam hal perundang-undangan baik yang berhubungan dengan ekonomi, sosial, politik, pendidikan dan lain-lain, barangkali sudah lebih dari seribu teori yang dikemukakan namun hanya beberapa aturan saja yang mampu bertahan kekebalan dan kekuatan peraturan itu hanya dalam batas-batas tertentu. Namun sangat jauh berbeda dengan aturan Allah, ia tetap benar, aktual di segala zaman dan tempat. Peraturannya selalu cocok di mana saja, di abad apa saja, karena peraturan itu dibuat oleh Allah yang menciptakan alam semesta ini dan dia pula yang memeliharanya sejak tidak adanya sampai masa kehancurannya nanti. Hal ini dengan jelas Allah mengatakan :

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya :”Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.”(Q.S Al-An’am 153)

Sidang Jum’at Rahimakumullah

Akhirnya marilah kita simak dan kita renungkan hadits Rasulullah SAW: Artinya : “Aku tinggalkan dua pusaka yang membuat kamu tidak akan menjadi sesat selama-lamanya jika kamu berpegang kepada keduanya, yakni Kitabullah dan Sunnah-Nya.”

Oleh karena itu, mari kita senantiasa berpegang kepada keduanya. Jangan kepada yang lain tidak jelas asal-usulnya agar kita tidak tersesat dalam beribadah. Jika terjadi perbedaan dalam sesuatu hal maka kembalilah pada aturan Allah dan Rasulullah SAW.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Artinya : “Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dihari kemudian.” (Q.S An-Nisa : 59)

Foto JAMAAH MEMBLUDAK HADIRI TABLIGH AKBAR USTADZ  ABDUL SOMAD DI MASJID RAYA MUJAHIDIN

JAMAAH MEMBLUDAK HADIRI TABLIGH AKBAR USTADZ ABDUL SOMAD DI MASJID RAYA MUJAHIDIN

PORTAL MASJID RAYA MUJAHIDIN,  Alhamdulillah safari dakwah Ustadz Abdul Samad Batubara LC MA  di Kalimantan Barat sungguh menjadi salah satu tanda kebesaran Allah Swt. Selain itu  dan menjadi momentum yg merekatkan ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wataniyah antara semua komponen anak bangsa di daerah ini. Dan  juga menjadi media yang  merekatkan hubungan antara ulama, imara' dan umat.

Harapan akan kehadiran da'i kondang yang lebih populer dengan sebutan UAS ini seperti magnet yg menghipnotis masyarakat Kalimantan Barat untuk berduyun-duyun datang menyambut kehadiran beliau. Bahkan hal ini sudah terlihat sejak kedatangan Ustaz Abdul Samad di Bandara Supadio.

Kedatangan  beliau di  tanggal 3 Oktober 2019 di bandara Supadio disambut oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan beserta Panitia Pelaksana Safari Dakwah.   Safari Dakwah diawali  ke Mempawah yang  disambut  oleh ribuan umat memadati  masjid Rayyana Sengkubang . kemudian dilanjutkan kabupaten Ketapang dilanjutkan ke kabupaten  Kubu raya di Pondok Pesantren Khulafaur Rasyidin  dan diakhir safari dakwah dilaksanakan di Masjid Raya Mujahidin Pontianak.

Kehadiran Ustadz Abdul Somad di Masjid Raya Mujahidin di hari Ahad 6 Oktober 2019  diawali dengan Itikaf dan Qiyamulail . dihadiri  kurang lebih 15 Ribuan Jamaah yang memadati Masjid. Jamaah datang dari Pontianak dan juga dari luar daerah.  Hingga jamaah membludak sampai  di depan  halaman menara tunggal masjid. Tabligh Akbar dilaksanakan setelah sholat subuh berjamaah , yang langsung diimami oleh UAS.

Gubernur Kalimantan Barat sekaligus sebagai Ketua Pembina Yayasan Mujahidin Kalimantan Barat, Sutarmidji , yang turut hadir di Tabligh Akbar dalam sambutannya mengajak seluruh umat Islam untuk menjaga Ustadz Abdul Somad. Menurutnya UAS adalah salah satu ulama yang mempu menyatukan umat muslim di Indonesia.

“Mari kita semua jaga bersama beliau (UAS) dengan doa dan lainnya, beliau adalah satu diantara ulama yang menyatukan umat Islam saat ini ,“ ucap Sutarmidji dihadapan ribuan jemaah.

Kemudian dalam Tausiyahnya, Ustadz Abdul Somad mengucapkan syukur lantaran sepanjang perjalanan tausiyah dan ceramahnya dari sabang sampai Papua , baru di Kalbar jemaah Subuh berkumpul dari Gubernur sampai Walikota dan Bupati. 

Hadirnya para pemimpin di tengah tengah umat, kata UAS, merupakan upaya Allah menunjukkan kebesarannya. Dalam Tausiyahnya UAS juga mengajak umat Islam Kalbar untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan umat serta menghindari pertikaian dan perkelahian.  

“ Tabligh akbar ini satu di antaranya menyatukan umat di bawah naungan kata Tidak Ada Tuhan selain Allah dan nabi Muhammad utusan Allah. Dengan kata itu kita hidup dan mati serta dikumpulkan di padang mahsyar,” ujar Ustad Abdul Somad.   (tt)

Link Video 

http://bit.ly/AbdulSomadMujahidin_bag_1

http://bit.ly/AbdulSomadMujahidin_bag_2

Foto KHUTBAH JUM'AT 4 OKTOBER 2019

KHUTBAH JUM'AT 4 OKTOBER 2019

Intisari Khutbah Jum’at

04 Oktober 2019 M | 05 Shafar 1441 H

Khatib : Moh. Yusuf Hidayat, M.Pd

Tema : PERSAUDARAAN MUSLIM

الحمد لله الذى لمن بيده زمام الأمور يصرفها على النحو الذى يريده فهو الفعّال لما يريد إذا أراد أمرا فإنّما يقول له : كـــن فيكــــون سبحانه قد برئ كـــلامه من لفظ وحرف

وتقدست أسماؤه وجلّت صفاته وكـــانت أفعاله عيون الحكمة

أشهد أن لااله إلاّ اللـــــــه وحده لا شريـــك له وأشهد أنّ محمدا عبده ورسوله

صلاة وسلاما على النبي العربي الأمّي أفصح من نطق بالضــــاد محمّد عبده ورسوله وعلى اله وأصحابه وأزواجه وذرّيّاته وإخوانه مــــن الرسل والأنبياء أمّـــا بعد :

 

 

Ibnu Asakir pernah meriwayatkan dalam sebuah kisah, ia bertutur bahwa Ahmad bin Ammar al-Asadi berkata, ‘suatu hari kami keluar bersama seorang guru dan sahabat-sahabatnya untuk mengantarkan jenazah seseorang. Di tengah perjalanan sang guru melihat sekumpulan anjing sedang bermain mesra, saling berkumpul dan menjilat. Sang guru berpaling kepada sahabat-sahabatnya seraya berkata : ”lihatlah anjing-anjing itu, alangkah baik budi pekertinya. Satu dengan yang lain saling menyayangi”

Kemudian setelah kami kembali dari pemakaman, kami lihat ada seonggok bangkai, sementara itu sekawanan anjing tadi beramai-ramai mengerumuninya, dan satu sama lain saling mencakar dan menggonggong berebut mengambil bagian dari bangkai itu.

Sang guru kembali berucap, kalian telah melihat tadi, manakala dunia tidak di tangan kalian, kalian begitu mesra namun manakala dunia di tangan kalian, kalian saling mencakar dan bertengkar bagaikan anjing berebut bangkai.

Kisah diatas adalah sebuah analogi bagaimana gambaran Ukhuwah Islamiyah kita sekarang ini.

Ketika tak muncul kepentingan dunia dalam diri kita, kasih sayang sesama kita terlihat melambung tinggi, tetapi ketika muncul kepentingan dunia yang menyangkut perut dan nafsu lainnya maka tak ada lagi rasa persaudaraan diantara kita.

Perhatikanlah saat kita sholat, pada saat ini sejenak kita hadapkan wajah dan hati kita pada kepentingan yang satu.

قل إنّ صـــــلا تى ونسكــــــى ومحياى ومماتى لله ربّ العــــــالمين ( الأنعام 162 )

Tidak ada kepentingan lain selain Allah, karena itu saat shalat kita terlihat sangat khidmat dan khusyu’ tak ada bantahan sedikitpun ketika imam mengucap “Allahu Akbar” sebagai makmum apapun profesi kita, kita turut mengucap “Allah Akbar”, ketika imam ruku’ dan sujud, kitapun turut ruku’ dan sujud. Begitu seterusnya hingga shalat  berakhir dengan ucapan salam.

Tapi perhatikan saat kita beraktifitas di pasar, di tempat ini biasanya tak ada kepentingan lain kecuali kepentingan perut dan nafsu, demi kepentingan ini, berbohong, menipu, mengurangi timbangan dan sumpah palsu menjadi hal yang biasa, demikian pula di tempat kerja, memfitnah, sikut dan sikat dianggap hal biasa – biasa saja. Bagaimana dengan organisasi kita yang berlabelkan Islam yang konon memperjuangkan aspirasi ummat Islam, di tempat seperti ini menggunting dalam lipatan bahkan membunuh karier sesamanya dianggap berkompetisi.

Bagaimana dengan persaudaraan dalam ikatan jama’ah-jama’ah yang sering mengaku dengan ahlu as salaf ataupun jama’ah-jama’ah yang lain dalam label Islam, pada ikatan seperti ini di dominasi pemilikan Surga dan saling mengklaim golongannyalah yang berhak masuk Surga dan lainnya silakan antri di pintu Neraka.

 

 

Di tempat seperti ini sepertinya tak adalagi kepentingan Allah, Allah menjadi hal yang tabu, eklusif yang hanya bias ditemui di masjid, pengajian atau majlis dzikir wa ta’lim.

Agama Islam mengajarkan kepada ummatnya agar selalu berpandangan yang positif dan optimis terhadap kehidupan ini. Betapapun secara lahiriyah, hidup ini kadangkala diwarnai perselisian, pertentangan dan hal –hal keras sampai bringas yang seakan – akan mustahil untuk mewujudkan kerukunan, perdamaian apalagi persaudaraan sesame manusia.

Pertikaian terjadi terkadang diakibatkan prilaku dan akhlak kita yang kurang terpuji, yang sangat mengecewakan bahkan menyakitkan hati orang lain dan lebih menyakitkan lagi jika mereka itu adalah tetangga padahal tetangga adalah saudara kita yang jauh, yang jika kita sakit, kebakaran atau tertimpa musibah lainnya, mereka adalah orang pertama dan utama membantu kita diminta atau tidak diminta.

Kita memiliki hak-hak bertetangga, bahkan menurut Rasulullah 40 rumah ke depan ke belakang ke samping kiri dan kanan memiliki hubungan persaudaraan sebagai tetangga apapun agamanya.

Rasulullah bersabda,

ما امن بـــــــى من بــــــــات شبعان وجاره جــــــائع وهو يعلـــــــــم به ( مجمع الزوائد ومنبع الفوائد )

“Tidak sempurna iman seseorang diantara kamu, jika ia tidak bias tidur karena kekenyangan sementara tetangganya tidak bias tidur karena kelaparan” Alangkah indahnya ajaran agama yang kita peluk ini dan begitu sempurnanya ajaran agama yang kita anut ini, terhadap mereka yang berlainan agama saja kita disuruh untuk berbuat yang terbaik.

Itulah sebabnya Allah SWT melarang kita jangan menyakitkan hati orang lain karena kitapun merasa sakit jika orang lain menyakitkan kita, Rasulullah bersabda :

لا يؤمن أحــــدكــــــم حــــتى يحــــبّ لأخيه ما يحبّ لنفسه ( رواه البـــخارى )

Tidak beriman salah satu dari kalian sehingga ia mencintai orang lain sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

Jika Allah melarang kita jangan menipu, itu disebabkan karena kita juga tidak ingin ditipu, jika Allah mengharamkan bagi kita mengambil hak orang lain tanpa seizing pemiliknya, itu disebabkan karena kita tidak ingin diperlakukan seperti itu.

Allah SWT mengancam barangsiapa mengambil hak orang lain sekalipun hanya sejengkal tanah maka kelak tanah itu akan dipikulnya di dalam kubur sampai menunggu hari pembalasan.

Sesungguhnya manusia menurut fitrahnya adalah umat yang terpadu suka bekerja sama dan saling bantu membantu, namun pada perkembanganya karena banyaknya perbedaan dan kepentingan maka begitu mudah terjadinya perselisihan dan pertentangan.

Dalam kontek bernegara dan sebagai anak bangsa negeri ini yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, akhir-akhir ini kita dihadapkan oleh fenomena yang sangat memprihatinkan, perjalanan hidup kita lebih sering memperlihatkan hal – hal kebalikan dari apa yang dianjurkan oleh agama kita sendiri.

Puja dan puji untuk para penghuni bangsa ini yang ramah dan saling menghargai itu…??? Kini tiba – tiba terasa aneh !!!

Sekelompok anak bangsa ini begitu mudah berkobar dadanya untuk saling mengejar dan tidak lupa mengumandangkan kalimat takbir hanya untuk menumpahkan darah saudaanya sesama muslim, dan diatas semua itu tidak lupa kita kumandangkan shalawat badar pertanda suatu kemenangan.

Dan lebih memprihatinkan hanya untuk satu jabatan kita rela berkorban, jika perlu dengan tetes darah sekalipun, semangat golongan itulah yang kita terjemahkan jihad fi sabilillah ???

 

Ma’asyiral Muslimin …

Sudah berbedahkah al-Qur’an yang kita imani atau ada Surga lain yang dijanjikan kepada kita, sehingga begitu mudah kita menghilangkan nyawa orang lain.

Jika dibandingkan dengan kwalitas kehidupan masyarakat yang tidak mengenal Tuhan sebagaimana yang terjadi pada komunitas orang-orang animis, sepertinya kita tidak lebih baik dari mereka, pertikaian dan kemarahan social antar sesama anggota masyarakat begitu mudah berkembang menjadi pertikaian massal. Bahwa nilai-nilai agama yang kita anut selama ini tampak seperti dibuang jauh-jauh dalam mengatasi pertentangan dan perselisihan yang menggoncangkan urat nadi kehidupan kita.

Sifat ma’af yang dijunjung Rasulullah seperti telah kita campakkan, kita lebih senang mempergunakan otot ketimbang otak, kita juga lebih suka mengikuti hawa nafsu disbanding hati nurani.

 

Kita sebagai bangsa Indonesia sebagai bangsa yang religius yang dikenal taat beribadah dan ramah menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban seharusnya mampu mempelopori kehidupan yang baik dan berkwalitas dengan warna Islam yang kita banggakan ini.

 

Hadirin …

Rasulullah SAW telah membina dan membangun masyarakat Islam dengan mempersaudarakan antara kaum Ansar dan Muhajirin. Persaudaraan yang diikat oleh Nabi yang sama, al-Qur’an yang sama, kiblat yang sama serta keyakinan dan akidah yang sama.

Beliau bersabda :

إنّ المؤمن للمـــؤمن كـــــــالبنيان يشدّ بعضهــــم بعضا و شبك أصابعه ( رواه البخاري )

“Seorang muslim dengan muslim yang lain ibarat satu bangunan yang satu menguatkan yang lain”

 

Banyak perintah Allah dan Rasul-Nya yang mengajak kita untuk senantiasa menjaga persaudaraan karena persaudaraan itu terletaknya persatuan dan diatas persatuan itu kita akan menemukan kekuatannya itu kekuatan yang maha dahsyat sehingga kita tidak mudah diadu domba, dicabik-cabik dalam negerinya sendiri.

 

 

Foto USTADZ  YAHYA WALONI DIJADWALKAN AKAN MENGISI TABLIQ AKBAR DI MASJID RAYA MUJAHIDIN PONTIANAK

USTADZ YAHYA WALONI DIJADWALKAN AKAN MENGISI TABLIQ AKBAR DI MASJID RAYA MUJAHIDIN PONTIANAK

PORTAL MASJID RAYA MUJAHIDIN, Masjid Raya Mujahidin mengapresiasi rencana kedatangan penceramah kelahiran  Manado, Ustad Dr. Muhammad Yahya Waloni yang  Dijadwalkan akan mengisi Tabliqh Akbar di kota Pontianak, kegiatan yang diselenggarakan oleh Dewan Dakwah  Islamiyah Indonesia (DDII) Kota Pontianak direncanakan akan dilaksanakan  selama 2 hari yakni  tanggal 1 – 2 Oktober 2019.

Kegiatan  dalam rangka Safari Dakwah  ini akan di laksanakan di beberapa tempat ,  antara lain di  Masjid Raya Mujahidin Pontianak di tanggal 1 Oktober 2019 bada Isya,  Masjid Al-Asyraf Jl. Prof. M. Yamin Pontianak  di tanggal 2 Oktober 2019 bada sholat Subuh  dan  di Halaman MIS Islamiyah  Penibung, Mempawah di  tanggal 2 Oktober 2019 Pukul 19.30 WIB

Ditemui selepas sholat Jumat  Ketua  Lembaga Dakwah Ibadah dan Pemakmuran Masjid ( LDIPM ) Yayasan Mujahidin , Johni Hasan , menyampaikan bahwa Masjid Raya Mujahidin  dalam kegiatan safari dakwah  yang diselenggarakan DDII  ini , mengapresiasi dengan menyiapkan tempat dan kelengkapan acara yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2019  nanti.

“ Masjid merupakan tempat  Ibadah dan tempat dakwah. Untuk kegiatan ini Masjid Raya Mujahidin insyaallah akan menyiapkan tempat dan prasarana  lainnya untuk kelancaran kegiatan ini, namun untuk tim kepanitian pelaksanaan kegiatan ini  sepenuhnya dilaksanakan oleh pihak penyelenggara”

Kegiatan ini juga disupport oleh beberapa lembaga lainnya  antara lain dari Masjid Al-Asyraf  Pontianak , PHBI Desa Penibung Kampong Sholawat Mempawah , dan Al Moya. Serta di dukung  juga oleh   Kesultanan Kadriah Pontianak,  FPI KalBar,   POM KalBar,  DMI KalBar,  Subuh Akbar KalBar,  Pemuda Muhammadiyah KalBar,  Mie Tiaw Melayu Pontianak dan  Syuro Alami KalBar.  (tt)