PORTAL MASJID RAYA MUJAHIDIN, Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang kian pesat, perbankan kini semakin melaju dengan kanal layanan digital. Dengan berbagai otomasi dan digitalisasi yang dilakukan perbankan, maka kesiapan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) sangat penting bagi perbankan di tengah era disrupsi.
Ketua BMT Mujahidin , Ica , menyampaikan bahwa kehadiran financial technology (fintech) merupakan salah satu contoh disrupsi di dunia perbankan. Orang tidak perlu susah-susah lagi ke bank untuk mendapatkan pinjaman, cukup menggunakan handphone di tangan dan done! Dalam waktu yang tidak lama pinjaman dikabulkan. Masyarakat yang ingin berinvestasi juga tinggal buka handphone, pilih berbagai pilihan investasi, cocok, setuju, dan done! Semua bisa dilakukan dalam waktu singkat.
“ Zaman sekarang , bank sudah serba digital , sekarang semua aktifitas sudah beralih ke dunia maya, setor tunai pakai atm , tarik tunai pakai atm, semua transaksi bisa pakai hp, kedepan sumber daya manusia nya akan semakin sedikit dan akan digantikan perannya oleh digital“ . imbuhnya.
Oleh karenanya hal penting yang harus dilakukan saat ini adalah perubahan paradigma. Perbankan, ungkapnya, akan dituntut merekrut sumber daya manusia yang tepat untuk bisa menghadapi revolusi digital, dan sumber daya manusia yang ada di perbankan pun harus siap untuk dapat bekerja di tengah-tengah revolusi digital.
Berkaitan dengan perubahan mendasar dibank inilah, pihak IAIN Pontianak yang menaungi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) khususnya Prodi Perbankan Syariah memandang diperlukan kesiapan untuk menghadapi perubahan ini. Melalui kerjasama antara IAIN Pontianak dan BMT Mujahidin disepakati bahwa BMT Mujahidin menjadi salah satu Instruktur “Praktikum Perbankan Syariah” di laboratorium mini bank fakultas FEBI. Hal ini ditandai saat Pembukaan Praktikum pada tanggal 8 September 2019 lalu di Aula IAIN Pontianak.
“Praktikum ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat mempersiapkan diri saat terjun ke dunia kerja nanti dan diharapkan dapat membangkitkan jiwa entreprenuership setelah menyelesaikan studinya. Karena peluang kedepan salah satunya adalah mendirikan BMT Syariah. Dan diharapkan mahasiswa IAIN Pontianak khususnya telah siap dengan kesiapan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) nya untuk membangun dan mengoperasionalkannya” tutur Ica.
Ketua BMT Mujahidin juga menambahkan bahwa BMT Mujahidin sebenarnya telah lama melakukan kerjasama dengan pihak IAIN Pontianak sejak tahun 2011 yakni kerjasama untuk penempatan mahasiswa untuk PPL dan mahasiswa dalam tugas skripsi. Bahkan saat ini di bulan September 2019 ada 6 orang utusan mahasiswa dari IAIS Sambas untuk melakukan tugas magang di BMT Mujahidin. (tt)