Oleh : H. Ekhsan S. Ag M. Si
Alhamdulillahi robil’alamin segala puji hanya tertuju kepada Allah ya robbi, pemilik dan penguasa alam berserta isinya. Selawat beserta salam yang yang tertuju kepada nabi kita Muhammad SAW, beserta pada keluarganya dan seluruh pengikutnya sampai akhir zaman, mudahan kita tetap istiqomah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kepada Allah SWT dunia dan kahirat. Hari ini jumat tanggal 8 Zulka’idah 1442 H, khutbah pada hari ini dengan judul “janganlah dirobohkan kesolehan yang sudah dibangun Sungguh tidak terasa sekali, satu bulan lebih bulan suci Ramadhan meninggalkan kita. Tentunya dengan kepergian bulan Ramadhan tersebut dijumpai ada tiga golongan yang menyikapinya. Golongan yang pertama merasa sedih dan berharap karena bulan Allah, bulan ampunan, bulan rahmat,serta bulan keberkahan . yang tidak ditemukan kecuali dibulan Ramadhan bahkan tidak dijamin bisa ketemu kembali Golongan kedua, yakni merasa biasa-biasa saja, karena Ramadhan tiba tidak meraskan adanya perubahan, misalnya menjadi kaya, menjadi soleh dan sebagainya atau golongan setengah iman atau fasik Dan golongan ketiga, menyikapi Ramadhan sebagai beban kehidupannya, baik dalam aspek biologis, sosial, bisnis dan aktivitas lainnya. Golongan ini termasuk golongan yang lemah iman (munafiq). Dari golongsn diatas mudah mudahan kita yang hadir disini termasuk golongan yang kuat iman atau muttaqin, aamiin ya robbal’aalamiin. Sejalan dengan itu khatib mengajak para jamaah untuk menjaga diri agar selalu eksis dalam keimanan dan takwa , agar Islam yang dijalankan Islam yamg kaffah. Allah berfirman : QS. Kaum Muslimin yang dirahmati Allah Allah berfirmah QS. An Nahl 92: Artinya ; 92. Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembaliMenurut Tafsir Jalalayn ayat ini di tafsirkan Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya hasil apa yang telah dipintalnya sudah menjadi benang menjadi cerai berai kembali. Ini adalah kisah serorang perempuan penduduk Mekkah dipagi hari ia memintal benang namun disore harinya benang yang sudah dipintal dicerai berikan kembali. Wanita itu dikenal sebagaiwanita yang tolol. Lafa tattakhizuuna menjadi hal dari dlamir lafal Takuunu, artinya dan jangan menjadi seperti wanita yang tolol itu. Demikian juga meneurut Tafsir Ibnu Katsir Mujahid Qatadhan dan ibnu Zahid ayat ini adalah perjanjian yang sudah dibuat tetapi ia langgar perjanjian tersebut. Dalam hal ini pernah terjadi perjanjian Muawiyah dengan pasukan Romawi dalam genjatan senjata, tetapi muawiyah meyiapkan pasukan yang banyak untuk menghancurkan Romawi di gerbang perbatasan, jika romawi melanggar maka Muawiyah akan menyerang dan menghancurkan Pasukan romawi, Hal ini didengar oleh Ibnu Abbas dan disampaikan kepada Rasulullah. Maka Rasulullah Menyuruh Muawiyah Untuk mundur dan dan menarik pasukannyanya yang melanggar perjanjian tersebut. Kaum Mukminin yang dimuliakan! Dari kisah diatas dapat menjadi Ibroh dan pelajaran : 1. Harus menjadi orang yang istiqomah (berada pada jalan yang lurus) Kaum muslimin yang dirahmati Allah! Untuk menjadi orang istiqomah sangatlah berat, perlu kesabaran dan dam ketenangan hati. Misalnya istiqomah dalam menjaga lisan, istiqomah dalam menbaca alquran setiap harinya, istiqomah dalam sholat malam istiqomah dalam bersedaqoh, dan lainnya. Termasuklah istiqomah dalah shalat berjama’ah. Apabila perbuatan tadi tidak distiqomahkan maka, akan mendekati perbuatan perempuan tadi. Allah mengingatkan agar kita istiqomah dalam kebaikan QS. Yasin (36 :60-61) 60. Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu, 61. dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus. Dsurah lain QS, Alafatihah (1 :5-6) 5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan 6. Tunjukilah kami jalan yang lurus, Di dalam surah yang, QS. Maryam ( : 36) Allah berfirman 36. (Isa berkata), “Dan sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Ini adalah jalan yang lurus.” Dari ayat diatas dapat dijelaskan bahwa sesungguhnya orang yang tidak istiqomah berarti ia mengikuti langkah setan, padahal setan itu musuh yang nyata .Pada saat ini mencari orang yang betul betul istiqomah dalam hal amar maruf nahi munkar sangak sedikit. Ada yang mengaku beriman di waktu pagi, nyatanya di waktu sore ia kafir lagi, dan ada yang beriman diwaktu sore tetapi diwaktu pagi ia kafir lagi.Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya menjelang kiamat ada fitnah fitnah sepotong malam yang gelap gulita, pada pagi hari seorang dalam keadaan beriman, tetapi pada sore harinya ia menjadi kafir,sebaliknya pada waktu sore seseorang dalam keadaan beriman namun di pagi harinya ia dalam keadaan kafir… 2. Dari kisah wanita tadi melarang kita untuk menjadi golongan munafiq Kita semua tahu sifat dari orang munafik lain dimulut lain di hati dan perbuatan, dan diantaranya sifatnya ada 7, yakni ingkar janji,(QS. Annahal 91) dusta (QS. Al Ahzab :42) , khianat (QS. Annisa 58) , malas beribadah (QS, Annisa : 142) Sumpah palsu (QS. Al Munafiqun : 2) Fujur dalam pertikaian (QS. Assyam :7-10) Riya’ (QS.m Al Maun :6). Apalagi dikondisi saat ini banyak tipologi munafiqun, karena harta , pangkat dan jabatan ia sanggup mentelanjangi keistiqomahan addinnya. Ia beranggapan kalaupun salah dan berdosa, masih tobat atau minta ampunan kepada Allah. Dia lupa kepada Allah. Bahkan dia lupa juga bahwa Dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas bahwa dalam sehari 70 kali malaikat maut menndatangi manusia. Berarti peluang mati bagi manusia sangat besar. Nah apa yang nak disombongkan saat ini. Allah . mengambarkan orang dalam surah Al Baqarah : 14 Allah berfirman : 14. Dan apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, “Kami telah beriman.” Tetapi apabila mereka kembali kepada setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya berolok-olok.” 3. Di-era Mulkan Jabarian kemungkinan terjadi sifat prilaku dan karakter An Nahl 92. Artinya diera sekarang telah terjadi pergeseran nilai baik intelektual (IQ) emosional (EQ) dan spiritual (SQ). orang lebih melihat pada tataran rasional dan factual, dengan hampir meninggalkan spiritual. Dalam buku Rahasi kecerdasan Ali bin Abi Tahlib si Super Jenius, DR. Ali Ginanjar menjelaskan bahwa kecerdasan Spiritual lebih utama daan mengalahkan kecerdasan inteltual dan emosional. Bisa dibuktikan kejayaan Islam seperti Ibnu Sina ibnu Tupail Ibnu Rus, Al Farabi, Al Kindi dan lainnya, semua itu intelentual muslim, yang kesuksesan dan kejayaannya diasbabkan oleh penguasan dan hapalan Alquran. Sehingga bagi mereka Alquran menjadi Magnet ilmu yang ada. Kita bersyukur Gubernur kita H, Sutarmidji, yang mengalakkanprogram tahfiz 5000 santri. Kalau ini berhasil maka putra Kalbar dan masyarakat Kalbar akan dinaugi Allah. Allah berfirman : QS. As Syura :20. Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat. Dalam suatu hadits Rasulullah saw bersabda yang artinya : Barang siapa yang menjadi dunia sebagai tujuan utamanya, maka Allah akan cerai beraikan segala urusannya. Lalu Allah akan jadikan kefakirannya selalui menghantuinyadan rezeki duniawi tak akan datang kepadanya, kecuali hanya sesuai dengan yang ditakdirkannya. Sedangkan barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai puncak cita citanya , maka Allah akan ringankan urusannya. Lalu Allah isi hatinya dengan kecukupan dan rezeki dunia mendatanginya padahal ia tidak minta (HR. Baihaqi dan Ibnu Hibban. 4. Agar tidak seperti wanita An Nahl 92 perbanyak zikir dan doa Kaum muslimin saudaraku yang dimuliakan ! Tidak menutup kemunkinan segala sesuatu bisa terjadi pada diri kita dan bisa terjadi perubahan. Dan alhamdulillah kalau perubahan ini kepada arah yang positif. Yang dihawatirkan perubahan kepada hal yang buruk. Karena hati bisa dibolak balikkan Allah. Ketika banyak membicarakan keburukan orang, menghujat , mencaci, memfitnah dan ghibah, bahkan mengkarakter dalam kehidupan sehari hari ditambah dengan kemajuan informasi dan media, tidak menutup kemungkinan akan merusak mental dan mindset manusia, dengan tidak segan segannya melakukan hal tersebut. Dan hal ini menjadi sesuatu yang biasa. Padahal ini dosa. Rasulullah saw memberikan pengajaran kepada hambanya apalagi sekarang ini sudah memasuki era dajjal. Hadis dan doanya berbunyi : 5. Agar tidak seperti wanita An Nahl 92 jangan sepelekan Hidayah yang datang dari Allah. Artinya ketika mata, telinga dan hati sudah bisa membedakan antara yang benar dan yang batil antara yang haram dan yang halal itu artinya seorang hamba mendapatkan hidayah dari Allah. Namun sebenarnya setiap manusia yang lahir sudah Allah titipkan fitrahnya atau kesuciannya. Bahkan dalm suatu surah Asy Syamsi Allah berirman (91 : 7-10) 7. demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya, maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, 9. sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), 10. dan sungguh rugi orang yang mengotorinya. Contoh nyata qarun yang tadinya taat diakhir hidupnya inkar kepada Allah sa’labah juga terasuk di dalamnya yang jauh dari hidayah dan rahmat Allah. bahkan termasuk juga Mustafa Kemal Attartu’ yang zalim, menjadi Negara Turkey Sekuler, apa yang terjadi Mayyit tak diterima bumi dan berbauk sangat busuk. Wahai para penguasa, Umara, Ulama dan ummat ingat bahwa hidup ini ada kontraknya dengan Allah dan jangan di hancurkan sebagaimana perempuan yang di contohkan diatas. 1. Ketika sudah melakukan yang hak akukan jagan dicampur adukkan dengan yang batil, karena kebatilan dapat menhghancurkan yang hak 2. ketika sudah mendirikan sholat jangan lakukan kemunkaran, karena shalatlah yang menghancurkan kemungkaran 3. ketika kita sudah bersadaqoh jangan di sebutkan lagi karena karena sering di sebut akan mendekati riya’ sedangkan riya’ dalam surah al ma’un disebut sbagai pendusta agama 4. ketika sudah beramal jangan lakukan ghibah, karena ghibah menghabiskan amal seseorang. Demikian khutbah ini saya sampaikan semoga Allah membiimbing kita pada jalan yang lurus yang penuh rahmat dan keberkahan