logo yayasan mujahidin

Sedang memuat ...

Berita

Foto MASJID RAYA MUJAHIDIN TERIMA BANTUAN BINA LINGKUNGAN JASA RAHARJA

MASJID RAYA MUJAHIDIN TERIMA BANTUAN BINA LINGKUNGAN JASA RAHARJA

PORTAL MASJID RAYA MUJAHIDIN – Yayasan Mujahidin Kalimantan Barat  menerima kedatangan Tim dari PT Jasa Raharja (Persero) Kalimantan Barat  di ruang Yayasan Mujahidin, Rabu (25/09/2019). Kedatangan Tim  dalam rangka penyerahan bantuan Program Bina Lingkungan Perusahaan Jasa Raharja  yang merupakan rutinitas tahunan.  Dan tahun ini salah satunya disalurkan ke Masjid  Raya Mujahidin.   

Bantuan diserahkan Kepala Cabang Jasa Raharja Kalbar yang diwakili oleh Kepala Bagian Keuangan, Akuntansi & PKBL Selvia Desri. Dan diterima oleh Ketua Eksekutif Yayasan Mujahidin Joni Abu.   

Selvia Desri menyampaikan bahwa Program Bina Lingkungan yang dilaksanakan ini adalah program dari Perusahaan  Jasa Raharja yang dilakukan secara rutin setiap tahunnya dimana sumber dananya berasal dari laba perusahaan yang disisihkan guna disalurkan untuk membantu lingkungan sekitarnya . 

“ Sebagai kontribusi perusahaan untuk masyarakat , maka laba perusahaan disisihkan sebagian dan disalurkan ke masyarakat. Kalau di perusahaan swasta dinamakan CSR , kalau di Jasa Raharja dinamakan Bina Lingkungan . Bantuan diberikan sesuai dengan blue print yang sudah ada di perusahaan,   bantuan yang disalurkan untuk sarana pendidikan, sarana ibadah, sarana umum dan sarana lainnya” ujarnya

Bantuan Bina Lingkungan yang diterima oleh Masjid Raya Mujahidin berupa Trafic Cone besar sebanyak  10 buah , Traffic cone kecil  10 buah,  Payung 10 buah, Jas hujan 10 buah, Rompi 5 buah dan Senter Lalu lintas sebanyak 5 buah .   

"Kami berharap bantuan Bina Lingkungan ini bisa bermanfaat dan bisa digunakan sebaik-baiknya untuk mempermudah kelancaran sarana ibadah Masjid Mujahidin " tambah Selvia.

Selaku Ketua Eksekutif Yayasan Mujahidin , Joni Abu,  menyampaikan ucapan terima kasih kepada perusahaan Jasa Raharja Kalimantan Barat yang telah memberikan bantuannya dalam program Bina Lingkungan kepada Masjid Raya Mujahidin, “ Insyaallah bantuan ini dipergunakan sebagai prasarana Masjid untuk mempermudah layanan terhadap jamaah Masjid Raya Mujahidin”. tambah Joni.

Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan bantuan untuk pembangunan Masjid Babussalam dan  renovasi sekolah  SMPI Mambaul Ulum.     (tt)

Foto USTADZ  YAHYA WALONI DIJADWALKAN AKAN MENGISI TABLIQ AKBAR DI MASJID RAYA MUJAHIDIN PONTIANAK

USTADZ YAHYA WALONI DIJADWALKAN AKAN MENGISI TABLIQ AKBAR DI MASJID RAYA MUJAHIDIN PONTIANAK

PORTAL MASJID RAYA MUJAHIDIN, Masjid Raya Mujahidin mengapresiasi rencana kedatangan penceramah kelahiran  Manado, Ustad Dr. Muhammad Yahya Waloni yang  Dijadwalkan akan mengisi Tabliqh Akbar di kota Pontianak, kegiatan yang diselenggarakan oleh Dewan Dakwah  Islamiyah Indonesia (DDII) Kota Pontianak direncanakan akan dilaksanakan  selama 2 hari yakni  tanggal 1 – 2 Oktober 2019.

Kegiatan  dalam rangka Safari Dakwah  ini akan di laksanakan di beberapa tempat ,  antara lain di  Masjid Raya Mujahidin Pontianak di tanggal 1 Oktober 2019 bada Isya,  Masjid Al-Asyraf Jl. Prof. M. Yamin Pontianak  di tanggal 2 Oktober 2019 bada sholat Subuh  dan  di Halaman MIS Islamiyah  Penibung, Mempawah di  tanggal 2 Oktober 2019 Pukul 19.30 WIB

Ditemui selepas sholat Jumat  Ketua  Lembaga Dakwah Ibadah dan Pemakmuran Masjid ( LDIPM ) Yayasan Mujahidin , Johni Hasan , menyampaikan bahwa Masjid Raya Mujahidin  dalam kegiatan safari dakwah  yang diselenggarakan DDII  ini , mengapresiasi dengan menyiapkan tempat dan kelengkapan acara yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2019  nanti.

“ Masjid merupakan tempat  Ibadah dan tempat dakwah. Untuk kegiatan ini Masjid Raya Mujahidin insyaallah akan menyiapkan tempat dan prasarana  lainnya untuk kelancaran kegiatan ini, namun untuk tim kepanitian pelaksanaan kegiatan ini  sepenuhnya dilaksanakan oleh pihak penyelenggara”

Kegiatan ini juga disupport oleh beberapa lembaga lainnya  antara lain dari Masjid Al-Asyraf  Pontianak , PHBI Desa Penibung Kampong Sholawat Mempawah , dan Al Moya. Serta di dukung  juga oleh   Kesultanan Kadriah Pontianak,  FPI KalBar,   POM KalBar,  DMI KalBar,  Subuh Akbar KalBar,  Pemuda Muhammadiyah KalBar,  Mie Tiaw Melayu Pontianak dan  Syuro Alami KalBar.  (tt)

Foto KHUTBAH JUM'AT 4 OKTOBER 2019

KHUTBAH JUM'AT 4 OKTOBER 2019

Intisari Khutbah Jum’at

04 Oktober 2019 M | 05 Shafar 1441 H

Khatib : Moh. Yusuf Hidayat, M.Pd

Tema : PERSAUDARAAN MUSLIM

الحمد لله الذى لمن بيده زمام الأمور يصرفها على النحو الذى يريده فهو الفعّال لما يريد إذا أراد أمرا فإنّما يقول له : كـــن فيكــــون سبحانه قد برئ كـــلامه من لفظ وحرف

وتقدست أسماؤه وجلّت صفاته وكـــانت أفعاله عيون الحكمة

أشهد أن لااله إلاّ اللـــــــه وحده لا شريـــك له وأشهد أنّ محمدا عبده ورسوله

صلاة وسلاما على النبي العربي الأمّي أفصح من نطق بالضــــاد محمّد عبده ورسوله وعلى اله وأصحابه وأزواجه وذرّيّاته وإخوانه مــــن الرسل والأنبياء أمّـــا بعد :

 

 

Ibnu Asakir pernah meriwayatkan dalam sebuah kisah, ia bertutur bahwa Ahmad bin Ammar al-Asadi berkata, ‘suatu hari kami keluar bersama seorang guru dan sahabat-sahabatnya untuk mengantarkan jenazah seseorang. Di tengah perjalanan sang guru melihat sekumpulan anjing sedang bermain mesra, saling berkumpul dan menjilat. Sang guru berpaling kepada sahabat-sahabatnya seraya berkata : ”lihatlah anjing-anjing itu, alangkah baik budi pekertinya. Satu dengan yang lain saling menyayangi”

Kemudian setelah kami kembali dari pemakaman, kami lihat ada seonggok bangkai, sementara itu sekawanan anjing tadi beramai-ramai mengerumuninya, dan satu sama lain saling mencakar dan menggonggong berebut mengambil bagian dari bangkai itu.

Sang guru kembali berucap, kalian telah melihat tadi, manakala dunia tidak di tangan kalian, kalian begitu mesra namun manakala dunia di tangan kalian, kalian saling mencakar dan bertengkar bagaikan anjing berebut bangkai.

Kisah diatas adalah sebuah analogi bagaimana gambaran Ukhuwah Islamiyah kita sekarang ini.

Ketika tak muncul kepentingan dunia dalam diri kita, kasih sayang sesama kita terlihat melambung tinggi, tetapi ketika muncul kepentingan dunia yang menyangkut perut dan nafsu lainnya maka tak ada lagi rasa persaudaraan diantara kita.

Perhatikanlah saat kita sholat, pada saat ini sejenak kita hadapkan wajah dan hati kita pada kepentingan yang satu.

قل إنّ صـــــلا تى ونسكــــــى ومحياى ومماتى لله ربّ العــــــالمين ( الأنعام 162 )

Tidak ada kepentingan lain selain Allah, karena itu saat shalat kita terlihat sangat khidmat dan khusyu’ tak ada bantahan sedikitpun ketika imam mengucap “Allahu Akbar” sebagai makmum apapun profesi kita, kita turut mengucap “Allah Akbar”, ketika imam ruku’ dan sujud, kitapun turut ruku’ dan sujud. Begitu seterusnya hingga shalat  berakhir dengan ucapan salam.

Tapi perhatikan saat kita beraktifitas di pasar, di tempat ini biasanya tak ada kepentingan lain kecuali kepentingan perut dan nafsu, demi kepentingan ini, berbohong, menipu, mengurangi timbangan dan sumpah palsu menjadi hal yang biasa, demikian pula di tempat kerja, memfitnah, sikut dan sikat dianggap hal biasa – biasa saja. Bagaimana dengan organisasi kita yang berlabelkan Islam yang konon memperjuangkan aspirasi ummat Islam, di tempat seperti ini menggunting dalam lipatan bahkan membunuh karier sesamanya dianggap berkompetisi.

Bagaimana dengan persaudaraan dalam ikatan jama’ah-jama’ah yang sering mengaku dengan ahlu as salaf ataupun jama’ah-jama’ah yang lain dalam label Islam, pada ikatan seperti ini di dominasi pemilikan Surga dan saling mengklaim golongannyalah yang berhak masuk Surga dan lainnya silakan antri di pintu Neraka.

 

 

Di tempat seperti ini sepertinya tak adalagi kepentingan Allah, Allah menjadi hal yang tabu, eklusif yang hanya bias ditemui di masjid, pengajian atau majlis dzikir wa ta’lim.

Agama Islam mengajarkan kepada ummatnya agar selalu berpandangan yang positif dan optimis terhadap kehidupan ini. Betapapun secara lahiriyah, hidup ini kadangkala diwarnai perselisian, pertentangan dan hal –hal keras sampai bringas yang seakan – akan mustahil untuk mewujudkan kerukunan, perdamaian apalagi persaudaraan sesame manusia.

Pertikaian terjadi terkadang diakibatkan prilaku dan akhlak kita yang kurang terpuji, yang sangat mengecewakan bahkan menyakitkan hati orang lain dan lebih menyakitkan lagi jika mereka itu adalah tetangga padahal tetangga adalah saudara kita yang jauh, yang jika kita sakit, kebakaran atau tertimpa musibah lainnya, mereka adalah orang pertama dan utama membantu kita diminta atau tidak diminta.

Kita memiliki hak-hak bertetangga, bahkan menurut Rasulullah 40 rumah ke depan ke belakang ke samping kiri dan kanan memiliki hubungan persaudaraan sebagai tetangga apapun agamanya.

Rasulullah bersabda,

ما امن بـــــــى من بــــــــات شبعان وجاره جــــــائع وهو يعلـــــــــم به ( مجمع الزوائد ومنبع الفوائد )

“Tidak sempurna iman seseorang diantara kamu, jika ia tidak bias tidur karena kekenyangan sementara tetangganya tidak bias tidur karena kelaparan” Alangkah indahnya ajaran agama yang kita peluk ini dan begitu sempurnanya ajaran agama yang kita anut ini, terhadap mereka yang berlainan agama saja kita disuruh untuk berbuat yang terbaik.

Itulah sebabnya Allah SWT melarang kita jangan menyakitkan hati orang lain karena kitapun merasa sakit jika orang lain menyakitkan kita, Rasulullah bersabda :

لا يؤمن أحــــدكــــــم حــــتى يحــــبّ لأخيه ما يحبّ لنفسه ( رواه البـــخارى )

Tidak beriman salah satu dari kalian sehingga ia mencintai orang lain sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

Jika Allah melarang kita jangan menipu, itu disebabkan karena kita juga tidak ingin ditipu, jika Allah mengharamkan bagi kita mengambil hak orang lain tanpa seizing pemiliknya, itu disebabkan karena kita tidak ingin diperlakukan seperti itu.

Allah SWT mengancam barangsiapa mengambil hak orang lain sekalipun hanya sejengkal tanah maka kelak tanah itu akan dipikulnya di dalam kubur sampai menunggu hari pembalasan.

Sesungguhnya manusia menurut fitrahnya adalah umat yang terpadu suka bekerja sama dan saling bantu membantu, namun pada perkembanganya karena banyaknya perbedaan dan kepentingan maka begitu mudah terjadinya perselisihan dan pertentangan.

Dalam kontek bernegara dan sebagai anak bangsa negeri ini yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, akhir-akhir ini kita dihadapkan oleh fenomena yang sangat memprihatinkan, perjalanan hidup kita lebih sering memperlihatkan hal – hal kebalikan dari apa yang dianjurkan oleh agama kita sendiri.

Puja dan puji untuk para penghuni bangsa ini yang ramah dan saling menghargai itu…??? Kini tiba – tiba terasa aneh !!!

Sekelompok anak bangsa ini begitu mudah berkobar dadanya untuk saling mengejar dan tidak lupa mengumandangkan kalimat takbir hanya untuk menumpahkan darah saudaanya sesama muslim, dan diatas semua itu tidak lupa kita kumandangkan shalawat badar pertanda suatu kemenangan.

Dan lebih memprihatinkan hanya untuk satu jabatan kita rela berkorban, jika perlu dengan tetes darah sekalipun, semangat golongan itulah yang kita terjemahkan jihad fi sabilillah ???

 

Ma’asyiral Muslimin …

Sudah berbedahkah al-Qur’an yang kita imani atau ada Surga lain yang dijanjikan kepada kita, sehingga begitu mudah kita menghilangkan nyawa orang lain.

Jika dibandingkan dengan kwalitas kehidupan masyarakat yang tidak mengenal Tuhan sebagaimana yang terjadi pada komunitas orang-orang animis, sepertinya kita tidak lebih baik dari mereka, pertikaian dan kemarahan social antar sesama anggota masyarakat begitu mudah berkembang menjadi pertikaian massal. Bahwa nilai-nilai agama yang kita anut selama ini tampak seperti dibuang jauh-jauh dalam mengatasi pertentangan dan perselisihan yang menggoncangkan urat nadi kehidupan kita.

Sifat ma’af yang dijunjung Rasulullah seperti telah kita campakkan, kita lebih senang mempergunakan otot ketimbang otak, kita juga lebih suka mengikuti hawa nafsu disbanding hati nurani.

 

Kita sebagai bangsa Indonesia sebagai bangsa yang religius yang dikenal taat beribadah dan ramah menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban seharusnya mampu mempelopori kehidupan yang baik dan berkwalitas dengan warna Islam yang kita banggakan ini.

 

Hadirin …

Rasulullah SAW telah membina dan membangun masyarakat Islam dengan mempersaudarakan antara kaum Ansar dan Muhajirin. Persaudaraan yang diikat oleh Nabi yang sama, al-Qur’an yang sama, kiblat yang sama serta keyakinan dan akidah yang sama.

Beliau bersabda :

إنّ المؤمن للمـــؤمن كـــــــالبنيان يشدّ بعضهــــم بعضا و شبك أصابعه ( رواه البخاري )

“Seorang muslim dengan muslim yang lain ibarat satu bangunan yang satu menguatkan yang lain”

 

Banyak perintah Allah dan Rasul-Nya yang mengajak kita untuk senantiasa menjaga persaudaraan karena persaudaraan itu terletaknya persatuan dan diatas persatuan itu kita akan menemukan kekuatannya itu kekuatan yang maha dahsyat sehingga kita tidak mudah diadu domba, dicabik-cabik dalam negerinya sendiri.

 

 

Foto JAMAAH MEMBLUDAK HADIRI TABLIGH AKBAR USTADZ  ABDUL SOMAD DI MASJID RAYA MUJAHIDIN

JAMAAH MEMBLUDAK HADIRI TABLIGH AKBAR USTADZ ABDUL SOMAD DI MASJID RAYA MUJAHIDIN

PORTAL MASJID RAYA MUJAHIDIN,  Alhamdulillah safari dakwah Ustadz Abdul Samad Batubara LC MA  di Kalimantan Barat sungguh menjadi salah satu tanda kebesaran Allah Swt. Selain itu  dan menjadi momentum yg merekatkan ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wataniyah antara semua komponen anak bangsa di daerah ini. Dan  juga menjadi media yang  merekatkan hubungan antara ulama, imara' dan umat.

Harapan akan kehadiran da'i kondang yang lebih populer dengan sebutan UAS ini seperti magnet yg menghipnotis masyarakat Kalimantan Barat untuk berduyun-duyun datang menyambut kehadiran beliau. Bahkan hal ini sudah terlihat sejak kedatangan Ustaz Abdul Samad di Bandara Supadio.

Kedatangan  beliau di  tanggal 3 Oktober 2019 di bandara Supadio disambut oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan beserta Panitia Pelaksana Safari Dakwah.   Safari Dakwah diawali  ke Mempawah yang  disambut  oleh ribuan umat memadati  masjid Rayyana Sengkubang . kemudian dilanjutkan kabupaten Ketapang dilanjutkan ke kabupaten  Kubu raya di Pondok Pesantren Khulafaur Rasyidin  dan diakhir safari dakwah dilaksanakan di Masjid Raya Mujahidin Pontianak.

Kehadiran Ustadz Abdul Somad di Masjid Raya Mujahidin di hari Ahad 6 Oktober 2019  diawali dengan Itikaf dan Qiyamulail . dihadiri  kurang lebih 15 Ribuan Jamaah yang memadati Masjid. Jamaah datang dari Pontianak dan juga dari luar daerah.  Hingga jamaah membludak sampai  di depan  halaman menara tunggal masjid. Tabligh Akbar dilaksanakan setelah sholat subuh berjamaah , yang langsung diimami oleh UAS.

Gubernur Kalimantan Barat sekaligus sebagai Ketua Pembina Yayasan Mujahidin Kalimantan Barat, Sutarmidji , yang turut hadir di Tabligh Akbar dalam sambutannya mengajak seluruh umat Islam untuk menjaga Ustadz Abdul Somad. Menurutnya UAS adalah salah satu ulama yang mempu menyatukan umat muslim di Indonesia.

“Mari kita semua jaga bersama beliau (UAS) dengan doa dan lainnya, beliau adalah satu diantara ulama yang menyatukan umat Islam saat ini ,“ ucap Sutarmidji dihadapan ribuan jemaah.

Kemudian dalam Tausiyahnya, Ustadz Abdul Somad mengucapkan syukur lantaran sepanjang perjalanan tausiyah dan ceramahnya dari sabang sampai Papua , baru di Kalbar jemaah Subuh berkumpul dari Gubernur sampai Walikota dan Bupati. 

Hadirnya para pemimpin di tengah tengah umat, kata UAS, merupakan upaya Allah menunjukkan kebesarannya. Dalam Tausiyahnya UAS juga mengajak umat Islam Kalbar untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan umat serta menghindari pertikaian dan perkelahian.  

“ Tabligh akbar ini satu di antaranya menyatukan umat di bawah naungan kata Tidak Ada Tuhan selain Allah dan nabi Muhammad utusan Allah. Dengan kata itu kita hidup dan mati serta dikumpulkan di padang mahsyar,” ujar Ustad Abdul Somad.   (tt)

Link Video 

http://bit.ly/AbdulSomadMujahidin_bag_1

http://bit.ly/AbdulSomadMujahidin_bag_2

Foto KHUTBAH  JUM'AT  11 OKTOBER 2019

KHUTBAH JUM'AT 11 OKTOBER 2019

Link Video  :  http://bit.ly/KhutbahJumat_11Okt2019

Intisari Khutbah Jum’at

11 Oktober 2019 M | 12 Shafar 1441 H

Khatib : H. M. Azman Alka, M.Ag

Tema :  " IKUTI ATURAN AL-QUR’AN "

Saudara kaum Muslimin Rahimakumullah,

Dalam kesempatan yang berbahagia ini marilah kita senantiasa memuji dan bersyukur kepada Allah SWT yang masih memberikan kesempatan dan keluasan untuk menikmati hidup dan kehidupan di dunia ini. Shalawat beserta salam senantiasa membasahi lisan kita menjadi bukti kecintaan kita kepada Rasulullah SAW. Kita berharap semoga syafaatnya akan kita peroleh di yaumil mahsyar nanti. Aamiin.

Kaum Muslimin yang berbahagia,

Bahasan Khutbah kita kali ini berlandaskan firman Allah :

إِلَّا تَذْكِرَةً لِمَنْ يَخْشَىٰ ,مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَىٰ ,طه

تَنْزِيلًا مِمَّنْ خَلَقَ الْأَرْضَ وَالسَّمَاوَاتِ الْعُلَى

Artinya : “Thaha. Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah. Melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah). Diturunkan dari (Allah) yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.” (Q.S. Tha-Ha : 1-4)

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Al-Qur’an sebagaimana kita ketahui adalah Kalamullah yang mengandung pelajaran, pendidikan dan petunjuk-petunjuk yang mengarahkan kepada kebahagiaan hidup seluruh umat manusia.

Jika dicermati ayat di atas maka ia mempunyai beberapa unsur :

Unsur pertama : Al-Qur’an adalah suara kebesaran Allah yang dengannya ditegakkan alam semesta ini. Al-Qur’an merupakan pedoman dari segala hakikat sesuatu, karena itu didalamnya kita temui tentang kejadian-kejadian masa lalu, kejadian yang kita hadapi saat ini dan kejadian yang akan kita hadapi kelak di negeri akhirat nanti.

Dan semua itu akan kita jadikan contoh serta pedoman agar kita menjadi orang-orang yang sukses dalam kehidupan dunia dan sukses pula dalam kehidupan akhirat nanti. Oleh karena itu, kaum Muslimin sekalian, mengapa kita harus mencari pedoman dari kitab-kitab yang belum dan tidak jelas asal-usulnya untuk kita jadikan pedoman hidup dan pedoman untuk beribadah.

Pada saat ini saudara sekalian, mulai muncul kembali kitab yang sudah menguning dari hutan rimba belantara yang berisi ajaran-ajaran yang menyesatkan dan mengaburkan, bahkan sampai pada tingkat menghilangkan pesan-pesan dan ajaran dari Rasulullah SAW, sehingga muncul seseorang yang berperan dan mengaku sebagai guru besar, atas nama ahli hakikat, tarekat dan ahli makrifat yang katanya mengajarkan ilmu tasawuf, ilmu mengisi batin, ilmu menyatu dengan alam, dan lain-lain, sehingga ada saudara-saudara kita yang telah kehilangan syariatnya. Mereka tidak lagi mau mendirikan shalat, bahkan cukup dengan duduk dan merenung sejenak, itu katanya sudah sama dengan shalat, padahal Rasulullah saja yang telah dirindukan oleh Surga kedatangannya, beliau tidak kurang dari 50 rakaat mendirikan shalat dalam sehari semalam bahkan sampai kaki beliau kelihatan membesar karena lamanya mendirikan Shalat. Selain itu ada pula ada saudara kita yang tidak mau lagi berpuasa, atau kalau pun berpuasa dirumah saja di luar rumah boleh berbuka, padahal dua pertiga dari setahun Rasulullah mengisi kehidupan kesehariannya dengan puasa. Selain itu ada juga yang mengajarkan shalat tergantung pada kehendak hati, jika hatinya tidak berkehendak untuk shalat maka ia tidak shalat. Ada juga yang belajar mati dapat melihat Surga setiap saat, dan ada juga yang mengatakan setiap Jum’at shalat di Masjidil Haram dan banyak lagi ajaran-ajaran yang menyesatkan.

Perlu diketahui saudara-saudara sekalian tingkat yang tertinggi dalam ma’rifatullah atau mengenal Allah itu adalah orang yang mengenal dirinya dengan taat menjalankan syariat Allah dengan baik dan benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Karena tanpa syariat maka ma’rifat akan menjadi buta. Sebagaimana orang berjalan tanpa kaki pada malam hari di hutan belantara, dalam keadaan gelap gulita. Saudara sekalian mari kita merenung sejenak, apa wajar mengaku sebagai seorang ahli tarekat, hakekat dan ma’rifat ? Sementara membaca Syahadat dan Al-Fatihah saja belum benar, dan perintah Rasul untuk shalat berjamaah pun tidak mau, padahal rumah dekat dengan masjid atau musholla. Bahkan ada yang tidak mau shalat berjamaah kecuali hanya dengan diimami oleh gurunya, atau tidak mau mendengar ceramah orang lain kecuali hanya ceramah gurunya saja.

Saudara kaum Muslimin Rohimakumullah

Unsur yang kedua Al-Qur’an diturunkan adalah untuk membina kehidupan umat manusia atas kebenaran dan menumbuhkan rasa dan perasaan, memperkuat hubungan persaudaraan kehidupan dalam menuju puncak cita-cita kebahagiaan lahir dan batin, dunia dan akhirat. Di zaman sekarang ini, dengan alasan kebebasan berfikir dan berkehendak maka masing-masing berusaha mencari kebebasan, kepuasan dan kebahagiaan sendiri. Macam-macam cara yang mereka ciptakan, tetapi mereka juga tidak merasa puas dengan aturan yang dibuat, satu contoh di negara Irlandia Utara mereka keluarkan undang-undang yang mengesahkan perkawinan satu jenis. Laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan. Ada pula perkawinan secara berkelompok, istri dan suami kepunyaan bersama. Di negara kita Indonesia sudah mulai berkembang kebebasan berfikir sehingga membuat aturan tanpa mempertimbangkan nilai ajaran Al-Qur’an dan hadits atau memaknai Al-Qur’an dan hadits sesuai dengan kemauannya seperti suami dapat dituduh memperkosa istri dan lain-lain, munculnya konsep Milqul Yamin yang dimaknai dengan, apabila seorang laki-laki menyukai seorang wanita dan wanita juga menyukai laki-laki tersebut mereka suka sama suka maka dipebolehkan berhubungan badan dengan syarat ditempat tertutup. Apakah itu bukan suatu kegilaan. Atau cara menutup aurat, mereka coba menutup tiga perempat badannya, seperdua badannya bahkan ada yang hampir tidak berpakaian, disangkanya model ini akan membawa kemajuan dan kebahagiaan namun kenyataannya menunjukkan sebaliknya, hal tersebut akan membawa dampak yang sangat buruk yang akan menghancurkan martabat kemanusiaannya, sebagai contoh, pada saat ini banyak wanita yang menjadi gagah dan akhirnya gagahi karena salah berpakaian.

Demikian pula dalam hal perundang-undangan baik yang berhubungan dengan ekonomi, sosial, politik, pendidikan dan lain-lain, barangkali sudah lebih dari seribu teori yang dikemukakan namun hanya beberapa aturan saja yang mampu bertahan kekebalan dan kekuatan peraturan itu hanya dalam batas-batas tertentu. Namun sangat jauh berbeda dengan aturan Allah, ia tetap benar, aktual di segala zaman dan tempat. Peraturannya selalu cocok di mana saja, di abad apa saja, karena peraturan itu dibuat oleh Allah yang menciptakan alam semesta ini dan dia pula yang memeliharanya sejak tidak adanya sampai masa kehancurannya nanti. Hal ini dengan jelas Allah mengatakan :

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya :”Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.”(Q.S Al-An’am 153)

Sidang Jum’at Rahimakumullah

Akhirnya marilah kita simak dan kita renungkan hadits Rasulullah SAW: Artinya : “Aku tinggalkan dua pusaka yang membuat kamu tidak akan menjadi sesat selama-lamanya jika kamu berpegang kepada keduanya, yakni Kitabullah dan Sunnah-Nya.”

Oleh karena itu, mari kita senantiasa berpegang kepada keduanya. Jangan kepada yang lain tidak jelas asal-usulnya agar kita tidak tersesat dalam beribadah. Jika terjadi perbedaan dalam sesuatu hal maka kembalilah pada aturan Allah dan Rasulullah SAW.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Artinya : “Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dihari kemudian.” (Q.S An-Nisa : 59)

Foto TAFSIR DUA KALIMAT SYAHADAT

TAFSIR DUA KALIMAT SYAHADAT

Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, MA

(pemateri di Radio & TV Rodja)

Bertempat di Masjid Raya Mujahidin

Jum'at , 11 Oktober 2019. Bada Magrib

tema " Tafsir Dua Kalimat Syahadat "

Dalam Tausiyahnya , Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, MA menyampaikan tentang kalimat Tauhid , pengesaan Allah SWT dalam ibadah. Diantara firman Allah SWT dalam Alquran Surah Al Bayyinah ayat 5  bahwa “ Tidaklah mereka diperintahkan, kecuali semata mata beribadah kepada  Allah dengan memurnikan ibadah ”

Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, MA juga menjelaskan  tentang dakwah yang dilakukan oleh para nabi . Para nabi dalam dakwah kepada umatnya , pertama kali  yang disampaikan adalah mengajak mereka untuk menyembah Allah yaitu bertauhid kepada Allah.

Contoh yang disampaikan saat di masa nabi musa banyak terdapat sihir tapi dakwah pertama yang disampaikan nabi musa adalah tauhid , ketika nabi syuaib  yang merajalela saat itu adalah kecurangan dalam berbisnis  namun yang disampaikan dakwahnya pertama adalah tauhid , dan nabi nabi lainnya.

Serta dijelaskan mengenai  surah Al araf. Bahwa Tauhid adalah inti dari Dakwah seluruh Nabi dan Rasul.  (tt)

 

Link Video  :  http://bit.ly/Ustad_AliMusriSemjan_MasjidRayaMujahidin

 

Foto MASJID RAYA MUJAHIDIN PERMUDAH SEDEKAH LEWAT LAYANAN DIGITAL

MASJID RAYA MUJAHIDIN PERMUDAH SEDEKAH LEWAT LAYANAN DIGITAL

PORTAL MASJID RAYA MUJAHIDIN, Guna mempermudah interaksi   umat yang  ingin bersedekah  , Yayasan Mujahidin Kalimantan barat melakukan kerjasama dengan pihak Telkomsel dalam bidang fintech. Yakni penggunaan  aplikasi LinkAja.

Melalui aplikasi LinkAja  yang merupakan dompet elektronik yang diinisiasi Kementerian BUMN ini,  Yayasan Mujahidin Kalbar  menggunakan tehnologi digital guna memudahkan masyarakat  yang akan melakukan donasi ataupun bersedekah.  Melalui LinkAja Berbagi, pengguna bisa memilih berdonasi  ke Yayasan Mujahidin.  Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Yayasan Mujahidin Kalbar, Thamrin Usman.

“Kita menggunakan aplikasi ini  untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin berdonasi ke Masjid Raya Mujahidin dengan menerapkan tehnologi digital yang sudah ada saat ini, sehingga masyarakat yang jauh pun dapat dengan mudah berdonasi tanpa dibatasi jarak yang jauh.” Ujarnya.

Cara menggunakan LinkAja cukup mudah dengan tiga langkah

1. Instal aplikasi LinkAja lebih dulu dari ponsel di Play Store dan App Store.

2. Registrasi (daftar) dan buat akun LinkAja dengan mengikuti petunjuk yang disediakan. Lalu klik “Mulai” untuk bisa menggunakan aplikasi LinkAja

3. Kemudian isi saldo akun LinkAja untuk dapat menikmati kemudahan bertransaksi.

Untuk mengIsi Saldo LinkAja dapat  melalui rekening bank (ATM Himbara, mobile banking atau internet banking), transfer bank, kartu debit, atau melalui merchant dan LinkAja

Setelah mengisi saldo pengguna dapat berdonasi melalui barcode atau dapat juga dengan memilih LinkAja Berbagi, kemudian ketik Yayasan Mujahidin  Kalbar di kolom pencarian. Maka akan muncul sub donasi. Ada beberapa sub donasi  di Yayasan Mujahidin Kalbar diantaranya  Infaq Masjid, Tabung Infaq Harian, Waqaf Parkir, Waqaf Penitipan Sandal, Zakat Fitrah, Zakat Maal, Waqaf Makam Muslim dan beberapa lainnya. Dan selanjutnya dapat mengisi jumlah nominal  yang akan disedekahkan.

Semoga digunakannya layanan digital ini dapat memudahkan masyarakat yang jauh keberadaannya namun ingin berdonasi namun tidak perlu repot ke ATM atau langsung ke lokasi.     (tt)

Foto Khutbah Jum'at  Masjid Raya Mujahidin ke 2111 _ 18 Oktober 2019

Khutbah Jum'at Masjid Raya Mujahidin ke 2111 _ 18 Oktober 2019

18 Oktober 2019 M | 19 Shafar 1441 H

Khatib : H. Mahsub Nahyus, A.Ma

(Imam Tetap Masjid Raya Mujahidin)

Tema : "Membina Kekuatan Rohani"

Link Video http://bit.ly/KhutbahJumatMasjidRayaMujahidin_18okt2019

       Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

            Kehidupan yang kita jalani di dunia ini mengalami pasang surut. Ada saat kita mengalami hal-hal yang menyenangkan, tetapi pada saat yang lain kita mengalami hal-hal yang menyengsarakan. Sebagai Muslim, hal itu harus kita sadari sebagai wujud dari ujian Allah SWT kepada kita agar manakala hidup ini tetap kita jalani dengan baik, sebagaimana yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya, kita berarti menjadi Mukmin yang sejati. Allah SWT berfirman,

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” [QS. Al-Anbiya : 35]

            Bila seseorang tetap dalam kebenaran Islam, baik dalam keadaan menyenangkan atau menyengsarakan, itulah yang kita sebut sebagai orang yang memiliki kekuatan rohani, sehingga orang yang rohaninya kuat manakala mengalami hal-hal yang meyenangkan, ia tidak akan lupa diri dan bila mengalami hal-hal yang menyengsarakan tidak akan putus asa. Lemahnya kekuatan rohani terbukti tidak hanya membawa malapetaka atau akibat negatif bagi yang lemah rohaninya, tetapi juga bagi orang lain, termasuk yang memiliki rohani yang kuat. Dengan demikian, memiliki kekuatan rohani merupakan sesuatu yang amat penting.

            Diantara contoh tentang orang yang kuat rohaninya adalah Nabi Sulaiman AS yang ketika berkuasa atau menjadi raja dan memiliki kekayaan yang berlimpah tetap dalam kebenaran Islam dan tidak lupa diri, bahkan apa yang didapat dan dirasakanya berupa kekuasaan dan kekyaan itu diyakininya sebagai anugerah Allah yang harus disyukuri dan dimanfaatkan untuk segala bentuk kebaikan. Allah SWT berfirman yang menceritakan soal ini,

قَالَ الَّذِيْ عِنْدَهٗ عِلْمٌ مِّنَ الْكِتٰبِ اَنَا۠ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ يَّرْتَدَّ اِلَيْكَ طَرْفُكَۗ فَلَمَّا رَاٰهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهٗ قَالَ هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْۗ لِيَبْلُوَنِيْٓ ءَاَشْكُرُ اَمْ اَكْفُرُۗ وَمَنْ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ

“Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.” [QS. An-Naml : 40]

            Contoh lainnya adalah sekelompok pemuda yang karena mempertahankan kebenaran Islam yang diyakininya, meskipun mereka harus berhadapan dengan penguasa yang zalim, mereka pergi menyelamatkan diri dari kerajaan penguasa yang zalim itu meskipun harus bersusah-susah dan bersembunyi di dalam gua, begitu yang dikisahkan Allah SWT di dalam surah Al-Kahfi. Dan contoh-contoh orang yang memiliki kekuatan rohani begitu banyak, disamping banyak juga contoh orang-orang yang rohaninya begitu lemah semacam Fir‘aun yang karena berkuasa, lalu menyombongkan diri, bahkan hingga memproklamasikan diri sebagai Tuhan, begitu juga dengan Qarun yang karena hartanya banyak, amat menyombongkan diri terhadap orang lain, padahal kesombongan itu membuat mereka menjadi tidak tenang dalam menjalani kehidupannya.

Sidang Jumat rahimakumullah

            Untuk merinci lebih lanjut tentang seperti apa orang yang memiliki kekuatan rohani, dalam khotbah yang singkat ini kita simpulkan ada lima ciri orang yang memiliki kekuatan rohani.

            Pertama, takut kepada Allah SWT, sehingga dengan rasa takut ini, seorang Muslim akan selalu menghindari segala bentuk yang dapat mendatangkan murka, adzab, siksa, dan penilaian dosa dari Allah SWT. Dia tahu bahwa murka, adzab, dan siksa Allah merupakan sesuatu yang amat sangat dahsyat, baik di dunia maupun di akhirat. Karena itu, takut kepada ALLAH SWT akan membuat seorang Muslim semakin memperoleh kenikmatan dari Allah dan memperoleh petunjuk untuk menjalani kehidupan yang benar dan ini akan membuat dirinya semakin memiliki kekuatan rohani. Allah SWT berfirman,

وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۙ لِئَلَّا يَكُوْنَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ اِلَّا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْهُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِيْ وَلِاُتِمَّ نِعْمَتِيْ عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَۙ

“Dan dari manapun engkau (Muhammad) keluar, maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, maka hadapkanlah wajahmu ke arah itu, agar tidak ada alasan bagi manusia (untuk menentangmu), kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, agar Aku sempurnakan nikmat-Ku kepadamu, dan agar kamu mendapat petunjuk.” [QS. Al-Baqarah : 150]

            Orang yang memiliki kekuatan rohani pasti memiliki rasa takut kepada Allah, karena yang ingin dicapainya tidak hanya kebahagiaan di dunia ini saja, tetapi juga kebahagiaan di akhirat kelak. Hal itu tidak mungkin dapat dicapai, kecuali dengan membuktikan rasa takut kepada Allah SWT. Karena itu doa yang selalu dipanjatkan sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Baqarah : 201 adalah hasanah atau kebaikan di dunia dan di akhirat.

            Kedua, yang merupakan ciri kekuatan rohani adalah bergairah dalam taat. Ini merupakan sesuatu yang amat penting sebagai wujud dari sikap takutnya kepada Allah. Bagi orang yang memiliki kekuatan rohani, ketaatannya kepada Allah tidak hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban, tetapi ia ingin mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dalam hidup di dunia dan akhirat, karena itu ia memiliki kegairahan dalam menunjukkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

            Kegairahan yang tinggi dalam taat kepada Allah akan membuat seseorang selalu menunjukkan ketaatan kepada-Nya secara berkesinambungan. Ia tidak hanya taat kepada Allah pada waktu-waktu tertentu atau di tempat-tempat tertentu saja, tetapi taat kepada Allah dimana pun ia berada dan dalam keadaan bagaimanapun situasi dan kondisinya. Karena itu, manakala ia taat kepada Allah lalu merugikan secara duniawi, apalagi menguntungkannya, ia teteap taat dan terus taat kepada Allah, bahkan meskipun hanya sendirian. Kegairahan dalam taat kepada Allah membuat ia memiliki semangat yang tinggi dan keikhlasan yang membentengi perbuatan baiknya.

Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah

            Ciri ketiga dari orang yang memiliki kekuatan rohani adalah mencintai Allah SWT dan orang yang taat kepada-Nya. Dengan kecintaan kepada Allah SWT, seorang Muslim akan selalu menyesuaikan diri dengan apa pun yang Allah inginkan terhadap dirinya dan untuk itu, ia mau berkorban dengan harta dan jiwa serta mencurahkan segala potensi yang dimilikinya dalam cinta kepada Allah SWT. Disamping itu, kecintaan kepada Allah juga membuat seseorang tidak melakukan sesuatu yang baik hanya berdasarkan hitung-hitungan pahala meskipun memang ada nilai pahala dari kebaikan yang dilakukannya, bahkan cinta kepada Allah SWT membuat seseorang tidak melakukan sesuatu karena hukumnya wajib, sunnah, atau mubah. Pokoknya, orang yang cinta kepada Allah SWT akan melakukan segala yang disenangi Allah meskipun hukumnya hanya sunnah atau sekedar mubah. Disamping itu, cinta kepada Allah akan membuat ia meninggalkan sesuatu yang tidak dikendaki Allah meskipun hukumnya makruh. Sikap seperti ini akan membuat sesorang Muslim semakin memiliki kekuatan rohani yang kuat.

            Selain cinta kepada Allah SWT, orang yang memiliki kekuatan rohani juga mencintai orang-orang yang dicintai Allah. Di dalam Al-Qur’an disebutkan Allah cinta kepada orang yang bertobat dan membersihkan diri [QS. Al-Baqarah : 222]

اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

“Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.”

Dengan kecintaan kepada orang yang dicintai Allah SWT, akan terjalin ukhuwah islamiyyah sebagaimana yang pernah diperlihatkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya di Madinah. Bila seorang Muslim telah mewujudkan ukhuwah islamiyyah, ia akan semakin memiliki kekuatan rohani yang dapat diandalkan.

Keempat, yang merupakan ciri orang yang rohaninya kuat adalah memiliki semangat yang tinggi dalam membela dan menegakkan ajaran Islam. Sahabat-sahabat Nabi sebagai orang yang memiliki kekuatan rohani, amat tinggi semangat mereka dalam mebela dan menegakkan ajaran Islam. Sahabat Mush‘ab bin Umair dengan sangat rela meninggalkan keluarganya untuk  berdakwah ke Yatsrib yang kemudian disebut dengan Madinah, begitu juga dengan Mu‘adz bin Jabal yang bertugas dakwah ke Yaman. Bahkan, Amr bin Jamuh yang telah berusia 70 tahun dan kakinya sudah pincang dengan sebab peperangan yang diikutinya, masih saja mendaftarkan diri kepada Rasulullah SAW untuk ikut berperang meskipun anak-anaknya yang juga ikut berperang mencegahnya, tetapi malah ia katakan, “Justru dengan kakiku yang pincang ini, aku ingin meraih surga”. Yang lebih mengharukan lagi adalah sahabat Abdullah bin Ummi Maktum yang meskipun matanya buta, tetap mendaftarkan diri untuk ikut berperang meskipun ditolak oleh Rasulullah SAW dan baru pada masa khalifah Umar bin Khathab beliau diberangkatkan ke medan perang dengan tugas yang cocok  dengan kondisi fisiknya itu, dan masih banyak lagi contoh-contoh sahabat yang menggambarkan kekuatan rohaninya.

 

Sidang Jumat rahimakumullah..

            Ciri kelima dari orang yang memiliki kekuatan rohani adalah bertobat. Meskipun seorang Muslim telah memiliki kekuatan rohani, ia tetaplah manusia, bukan malaikat yang tidak pernah melakukan kesalahan. Meskipun kesalahan yang tidak disengaja, ia amat menyesali kesalahannya itu dengan tobatan nasuha, yakni tobat yang sesungguhnya dan berekad untuk tidak mengulanginya lagi. Bahkan bila kesalahan itu ada jenis hukumannya, orang yang memiliki kekuatan rohani tidak takut untuk dihukum dan tidak malu untuk meminta maaf kepada orang lain yang ia telah melakukan kesalahan terhadapnya. Ini semua menjadi sikap yang melekat dalam dirinya karena dosa meskipun kecil ukurannya, hal itu tetap akan menggerogoti kekuatan rohani.

            Akhirnya, menajdi tugas kita bersama untuk saling mengokohkan kekuatan rohani masing-masingagar hidup ini bisa dijalani sebagaimana yang dikendaki oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

            Demikian khutbah Jum’at kita yang singkat pada hari ini, semoga bermanfaat bagi kita bersama, aamiin yaa robbal ‘aalamiin (TIH)

Foto Radio Mujahidin Siarkan Dakwah Melalui Ekonomi Kreatif

Radio Mujahidin Siarkan Dakwah Melalui Ekonomi Kreatif

Portal Yayasan  Mujahidin Kalbar, Sebagai bagian dari salah satu rangkaian acara untuk menyambut Hari Jadi Kota Pontianak yang ke-248, Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak mengadakan kegiatan Festival Kuliner yang diselenggarakan sejak Rabu, 16 Oktober hingga 20 Oktober 2019. Kegiatan tersebut berlangsung di Halaman Parkir Ayani Mega Mall Pontianak, dengan menghadirkan berbagai pelaku ekonomi kreatif.

            Pada kegiatan yang resmi dibuka oleh Wakil Walikota Pontianak pada Rabu, 16 Oktober 2019 tersebut menghadirkan pameran berbagai jenis kuliner Pontianak, produk-produk Kriya, Galeri Seni, Diskusi kreatif, Bazar Buku, pameran industri Media, hingga Literasi turut meramaikan seluruh area festival kuliner.

            Dalam kesempatan ini, Radio Mujahidin atau yang lebih akrab dengan sebutan Mujahidinfm merupakan bagian dari 16 subsektor dalam ekonomi kreatif yakni media (Televisi dan Radio) memiliki peran penting dalam menangkap peluang perekonomian pasar yang saat ini mengalami kemajuan pesat akibat era digitalisasi. Dan menjadi satu-satunya Radio Lokal Kalimantan Barat yang menjadi mitra Disporapar Kota Pontianak bidang ekonomi kreatif untuk berpartisipasi.

Radio mungkin dianggap kuno dan ditinggalkan, tidak bagi Mujahidinfm. Hal ini dikarenakan semangat dakwah yang disertakan dalam setiap aura penyiar dan konten-konten yang disiarkan difrekuensi 105,8 fm. Mengusung konsep Miniatur Masjid Mujahidin sebagai bagian dari Masjid Mujahidin, seluruh kru yang bertugas menyulap area pameran yang telah disediakan panitia tampak seperti Masjid Mujahidin dalam ukuran lebih kecil. Selain itu, suasana yang coba dirasakan oleh pengunjung terkesan bersahabat namun tetap eksklusif.

Untuk itulah, dalam kesempatan ini pula Mujahidinfm mengambil andil untuk mensiarkan dakwah melalui ekonomi kreatif. Menyiarkan murottal, adzan, budaya dan adab-adab Islam, serta konten-konten Islam lainnya. Selain itu, mendukung kegaitan festival kuliner 2019 yang mengangkat isu-isu literasi di masyarakat. Maka, Mujahidinfm mengusung sebuah Creative Talkshow dengan tema “Industrialisasi Radio di Era Digital” untuk menyampaikan eksistensi dan peluang-peluang media, khususnya Radio diera digital.

Creative Talkshow

Creative Talkshow tersebut berlangsung pada kamis, 17 Oktober 2019 pukul 11.32 – 12.55 dan dihadiri sebanyak 50 peserta. Talkshow tersebut dinarasumberi oleh Dr.M.Irfani,SE.Msi sebagai Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura, Andre Widiyanto dari Pro 2 RRI Pontianak dan M.Thaufani perwakilan dari MujahidinFM. Dalam diskusi yang berdurasi kurang lebih 83 menit tersebut, ketiga narasumber berdiskusi peluang yang dapat ditangkap oleh Stasiun Radio baik dalam ruang lingkup nasional maupun lokal.

Dalam kesempatan  acara Creative Talkshow, Dr.M.Irfani  yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Perekonomian dan Perdagangan Yayasan Mujahidin Kalbar menyampaikan bahwa bukan tidak mungkin kedepannya akan muncul inkubator bisnis halal melalui Radio (17/10/19). Searah dengan apa yang disampaikan, Bang Andre perwakilan dari Pro 2 RRI dan M.Thaufani dari Mujahidinfm juga sepakat bahwa Radio masih sangat memainkan peran penting dalam kemajuan industri ekonomi kreatif.

Direktur Mujahidinfm, Ery ,  mengungkapkan penting bagi semua subsektor untuk memajukan ekonomi kreatif  khususnya media dan  Mujahidinfm yang bergenre dakwah juga ikut serta dalam kemajuan ekonomi kreatif, seperti penyampaian trend halal yang saat ini sedang mewabah diberbagai sektor perekonomian dunia.

 “Kedepannya, Mujahidinfm diharapkan menjadi Radio yang dapat terus menyiarkan dakwah Islam keseluruh belahan dunia dan tidak menutup kemungkinan menjadi Radio percontohan sektor ekonomi kreatif sehingga peluang ekonomi di era digital ini  dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mengembangkan industri Radio guna kemaslahatan ummat.” Ujar Ery

Oleh : Nurhayati,S.Hub.Int (Bendahara Mujahidinfm)

 

 

Foto ANAK ANAK KELOMPOK BERMAIN MUJAHIDIN  MERIAHKAN HARI  JADI KOTA PONTIANAK KE 248

ANAK ANAK KELOMPOK BERMAIN MUJAHIDIN MERIAHKAN HARI JADI KOTA PONTIANAK KE 248

Portal Yayasan Mujahidin Kalbar,  Tanggal 23 Oktober 2019 merupakan hari jadi Kota Pontianak yang ke 248, warga Kota Pontianak merayakannya dengan memasang manggar dan memakai pakaian khas Melayu Pontianak ( Telok Belanga dan Baju Kurung) yang merupakan  tradisi.

Seluruh kantor, instansi, dan sekolah menggunakan Telok Belanga dan Baju Kurung. Tak terkecuali Kelompok Bermain Mujahidin Pontianak yang merupakan salah satu unit kerja dari Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak ( LP2A) Mujahidin Pontianak, anak-anak didik terlihat lucu menggunakan pakaian Telok Belanga dan Baju Kurung bersama dengan bunda-bunda pendidik di Kelompok Mujahidin Pontianak.

Anak-anak didik Kelompok Bermain Mujahidin Pontianak beserta bunda pendidik juga makan seprahan bersama dengan menu khas Kota Pontianak.

Diharapkan dengan mengajak anak-anak Kelompok Bermain makan seprahan akan terciptanya kebersamaan, keramahtamahan, kesetiakawanan, serta persaudaraan sesuai dengan makna seprah sendiri yang bermakna duduk sama rendah berdiri sama tinggi.­

Oleh : Yuniarti (LP2A)