logo yayasan mujahidin

Sedang memuat ...

Berita

Foto LP2A SEBAR DAGING QURBAN DAN LOMBA FARDU KIFAYAH

LP2A SEBAR DAGING QURBAN DAN LOMBA FARDU KIFAYAH

PORTAL MASJID RAYA MUJAHIDIN, Ibadah berqurban tahun ini dilaksanakan umat Islam se dunia. Begitu pula hal yang sama  dilakukan  oleh LP2A ( Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak ) yang bernaung di bawah Yayasan Mujahidin Kalimantan Barat yang berlokasi di kompleks Masjid Raya Mujahidin.

Ibadah Qurban Tahun 1440 H /2019 ini kami menyalurkan beberapa sapi dan kambing ujar Ketua lembaga  LP2A.

 “ Alhamdulillah, tahun ini kami LP2A bersama ibu ibu pengajian yang tergabung di dalamnya dapat secara bersama mengumpulkan hewan qurban sebanyak 4 sapi dan 4 kambing “ ujar Hj. Hilmiyati

Ketua Lembaga LP2A juga menyampaikan bahwa perluasan distribusi ke daerah bertujuan memberi kesempatan istimewa kepada saudara muslim untuk menyantap daging qurban.

“Kita berupaya menyampaikan amanah daging ini dapat dirasakan ke saudara kita muslim yang di daerah agar dapat merasakan daging qurban ini juga”.

Tahun ini lembaga LP2A mendistribusikan daging qurban ke daerah Mempawah dan  Menjalin. “Hewan qurban ini setelah dilakukan pemotongan di Pontianak kemudian kami sebar ke daerah. Sebanyak  100 kantong  untuk daerah mempawah. Dan 150 kantong daging untuk daerah Landak” ujarnya.

Hj Hilmiyati juga menerangkan bahwa penyampaian daging qurban di Mempawah dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2019  yang  di pusatkan di masjid  Nurul Iman desa Malikian dusun Parit Serikat kecamatan Mempawah Hilir kabupaten Mempawah.  Kemudian pendistribusian dilanjutkan pada tanggal 14 Agustus 2019 ke daerah Menjalin di desa Baweng dan desa Lonjengan kabupaten Landak.

Untuk daerah Menjalin, pembagian daging qurban di berikan kepada para muallaf dan dhuafa, dan di barengi dengan beberapa bingkisan lainnya yaitu beras sebanyak @3kg, minyak goreng @2liter dan gula @1kg sebagai pendamping daging qurban.

Pada saat yang sama selain mendistribusikan bingkisan ke Menjalin, LP2A  juga mengadakan perlombaan fardhu kifayah untuk para muallaf di daerah tersebut.

“Selain menyalurkan daging qurban kami mengadakan lomba fardhu kifayah, untuk mengetahui sampai dimana kemampuan ibu-ibu muallaf melaksanakan fardhu kifayah yang telah dilatih sebelumnya, sebagai bukti keberhasilan LP2A dalam membina ibu-ibu muallaf di kecamatan menjalin dusun baweng  dan dusun Lonjengan kabupaten landak”.   (tt)

 

 

  

 

Foto Sambut 1 Muharam 1441 H, Kota Pontianak Gelar Pawai Akbar

Sambut 1 Muharam 1441 H, Kota Pontianak Gelar Pawai Akbar

PORTAL MASJID RAYA MUJAHIDIN, Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H, sejumlah elemen umat Islam di Kota Pontianak menggelar Pawai Akbar. Kegiatan yang di selenggarakan oleh Remaja Masjid Raya Mujahidin dan PHBI Kota Pontianak berlangsung meriah.

Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan , didampingi para pejabat eselon 2 dan 3 di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak menyambut peserta Pawai Akbar dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1 Muharam 1441 H di Alun-Alun Kapuas, Ahad (1/9) pagi.

Berbagai atribut kemeriahan tahun baru Islam 1441 H melibatkan 11.600 peserta ,   hadir dalam pawai tersebut, mulai dari  mobil hias, drum band, sepeda hias, pejalan kaki,  juga dihadirkan para peserta pawai dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di Kota Pontianak.

Wakil Wali Kota Pontianak  mengatakan Pawai Akbar  1 Muharam 1441 H digelar untuk memeriahkan Tahun Baru Islam. Kegiatan ini dilaksanakan  agar generasi muda islam harus menjadikan momentum 1 muharram untuk bisa mengoreksi diri agar bisa membuka lembaran baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya.

Dan Wakil Wali Kota Pontianak  menyampaikan  pula peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriyah harus menjadi momentum yang tepat untuk berhijrah dari keburukan menuju kebaikan.

"Momentum tahun baru hijriah harus juga menjadi titik setiap individu untuk bisa mengoreksi diri," ujarnya.   (tt)

Foto Pemuda Mujahidin Kalbar Rancang  Program Bina Desa Islami (BIDESI)

Pemuda Mujahidin Kalbar Rancang Program Bina Desa Islami (BIDESI)

PORTAL MASJID RAYA MUJAHIDIN, Keberadaan Masjid Raya Mujahidin Kalimantan Barat memiliki peran yang signifikan dan strategis, selain di gunakan sebagai sarana ibadah, masjid raya mujahidin  juga memiliki peran sebagai pusat penyebaran dakwah , pusat pendidikan Islam, pusat pemberdayaan ekonomi,  pusat kebudayaan dan peradaban Islam , serta pusat pemersatu umat dan bangsa.

Peradaban Islam tidak lepas dari para pemudanya.  Pemuda Islam inilah yang diharapkan dapat menjaga peradaban Islam hingga menuju kejayaan  Islam.

Demikian pula halnya pemuda mujahidin yang bernaung dibawah lembaga Pemuda Remaja Mujahidin. Dalam waktu dekat ini akan melaksanakan program Bina Desa Islami ( BIDESI ).

Ketua Pemuda Mujahidin Kalbar, Anggun, menyampaikan salah satu target  di program Bina Desa Islami ini  bisa terciptanya Masyarakat desa yang religius dan mampu mengimbangi  perkembangan zaman serta mampu meminimalisir dampak negatif dari perkembangan zaman.

Pola dari desa dan kembali untuk desa  ini diharapkan dapat menciptakan  program Follow up da’i, yaitu  berupa pendidikan gratis bagi anak desa untuk menjadi da’i, yang kemudian setelah selesai pendidikan dikembalikan lagi ke desanya , ujarnya.

Untuk awal Program Bina Desa Islami  ini  akan dilaksanakan di  Desa Teluk Nibung kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya.  Hal ini disampaikan oleh ketua pelaksana program BIDESI , Syaiful Yusuf.

Beberapa kegiatan dalam launching  program ini diantaranya khataman alqur’an 90 santri , pembagian Alquran dan Iqro sejumlah 354 buah serta uang tunai, pembagian alqur'an  dilakukan di desa Teluk Nibung, Nipah Panjang dan Tanjung Harapan , Tabligh Akbar serta  cek kesehatan gratis. Kegiatan ini akan dilaksanakan  selama  3 hari yakni  Jumat , sabtu dan ahad. 13 – 15 September 2019”  ujar syaiful.

Syaiful juga menyampaikan kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari yayasan Mujahidin Kalimantan Barat. Dan beberapa dukungan  lainnya juga dari media Radio Mujahidin 105,8 FM, dan dari Forum Komunikasi Mahasiswa Teluk Nibung. Dan kegiatan ini akan dilanjutkan dengan pengiriman Dai  serta program waqaf.  ia  juga menghimbau kepada masyarakat umum  yang ingin  mendukung program ini  dapat dipersilahkan menjadi donatur berupa Alquran, Iqro,  alat sholat dan uang tunai. Dapat menghubungi telp/wa 0821-5073-6272 (Rian)  dan 9858-2146-6596 (Yusuf). Atau penyaluran dapat langsung  ke sekretariat bersama Pemuda  Mujahidin Kalbar di lantai dasar masjid raya mujahidin.  (tt)

Foto KHUTBAH JUM'AT 13 September 2019

KHUTBAH JUM'AT 13 September 2019

Intisari Khutbah Jum’at
13 September 2019 M | 13 Muharram 1441 H
Khatib : Jema’at, S.Ag
(Anggota Dewan Syariah Yayasan Mujahidin Kalimantan Barat)
Tema : BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

Hadirin jamaah Jum’at yang dirahmati Allah
Islam menjadikan berbakti kepada kedua orang tua sebagai sebuah kewajiban yang sangat besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ketika ditanya tentang amal-amal shaleh yang paling tinggi dan mulia, 
“Shalat tepat pada waktunya … berbuat baik kepada kedua orang tua … jihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Alangkah agungnya kedudukan orang tua dalam agama Islam, sampai-sampai Rasulullah Saw menempatkannya sebagai salah satu amalan yang paling utama. Lalu, sudahkah kita berbakti kepada kedua orang tua?
Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?” 
Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam,  “Ibumu.” 
Laki-laki itu bertanya kembali, “Kemudian siapa?” Beliau menjawab, “Ibumu.” 
Orang itu bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Lagi-lagi, beliau menjawab, “Ibumu.” 
Orang itu pun bertanya lagi, “Kemudian siapa?” 
Maka beliau menjawab, “Ayahmu.” 
(HR. Bukhari dan Muslim)
Suatu ketika Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma bertanya kepada seseorang, “Apakah engkau takut masuk Neraka dan ingin masuk ke dalam Surga?” Orang itu menjawab, “Yaa.” Ibnu Umar berkata, “Berbaktilah kepada ibumu. Demi Allah, jika engkau melembutkan kata-kata untuknya, memberinya makan, niscaya engkau akan masuk Surga selama engkau menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Bukhari).
Dewasa ini sering kita saksikan banyak orang yang melakukan ritual-ritual ibadah yang menyimpang karena kebodohan mereka dengan tujuan agar terhindar dari api Neraka dan mendekatkan diri ke Surga. Padahal kalau mereka tahu, sebenarnya alangkah dekatnya mereka dengan Surga. Surga yang selalu menjadi penggerak jiwa para salafush shalih untuk bias meraihnya, yang dipenuhi dengan kenikmatan, beraroma kasturi, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, yang membuat segenap jiwa merindukannya, yang menjadi harapan utama bagi setiap mukmin. Semua itu bias mereka raih dengan berbakti kepada kedua orang tua selama mereka menjauhi dosa besar.
Kisah Seorang Anak yang Durhaka kepada Ibunya
Konon dikisahkan bahwa pada zaman Rasulullah ada seorang pemuda yang bernama Alqamah. Dia seorang pemuda yang giat beribadah, rajin shalat, banyak puasa dan suka bersedekah. Suatu ketika dia sakit keras, maka istrinya mengirim utusan kepada Rasulullah untuk memberitahukan kepada beliau akan keadaan Alqamah. 
Maka, Rasulullah pun mengutus Ammar bin Yasir, Shuhaib ar-Rumi dan Bilal bin Rabah untuk melihat keadaannya. Beliau bersabda, “Pergilah ke rumah Alqamah dan talqin-lah untuk mengucapkan La Ilaha Illallah ”Akhirnya mereka berangkat kerumahnya, ternyata saat itu Alqamah sudah dalam keadaan naza’, maka segeralah mereka men-talqin-nya, namun ternyata lisan Alqamah tidak bias mengucapkan La ilaha illallah.
Langsung saja mereka laporkan kejadian ini pada Rasulullah. 
Maka Rasulullah pun bertanya, “Apakah dia masih mempunyai kedua orang tua?”
Ada yang menjawab, “Ada wahai Rasulullah, dia masih mempunyai seorang ibu yang sudah sangat tua renta.”
Maka Rasulullah mengirim utusan untuk menemuinya, dan beliau berkata kepada utusan tersebut, “Katakan kepada ibunya Alqamah, ‘Jika dia masih mampu untuk berjalan menemui Rasulullah maka datanglah, namun kalau tidak, maka biarlah Rasulullah yang datang menemuimu.’”
Tatkala utusan itu telah sampai pada ibunya Alqamah dan pesan beliau itu disampaikan, maka dia berkata, “Sayalah yang lebih berhak untuk mendatangi Rasulullah.” Maka, dia pun memakai tongkat dan berjalan mendatangi Rasulullah.
Sesampainya di rumah Rasulullah, dia mengucapkan salam dan Rasulullah pun menjawab salamnya.
Lalu Rasulullah bersabda kepadanya, “Wahai ibu Alqamah, jawablah pertanyaanku dengan jujur, sebab jika engkau berbohong, maka akan datang wahyu dari Allah yang akan memberitahukan kepadaku, bagaimana sebenarnya keadaan putramu Alqamah?”
Sang ibu menjawab, “Wahai Rasulullah, dia rajin mengerjakan shalat, banyak puasa dan senang bersedekah.”
Lalu Rasulullah bertanya lagi, “Lalu apa perasaanmu padanya?”
Dia menjawab, “Saya marah kepadanya Wahai Rasulullah.”
Rasulullah bertanya lagi, “Kenapa?” Dia menjawab, “Wahai Rasulullah, dia lebih mengutamakan istrinya dibandingkan saya dan diapun durhaka kepadaku.”
Maka, Rasulullah pun bersabda, “Sesungguhnya kemarahan sang ibu telah menghalangi lisan Alqamah, sehingga tidak bisa mengucapkan syahadat.”
Kemudian beliau bersabda, “Wahai Bilal, pergilah dan kumpulkan kayu bakar yang banyak.”
Si ibu berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang akan engkau perbuat?”
Beliau menjawab, “Saya akan membakarnya dihadapanmu.”
Dia menjawab, “Wahai Rasulullah, saya tidak tahan kalau engkau membakar anakku dihadapanku.”
Maka, Rasulullah menjawab, “Wahai Ibu Alqamah, sesungguhnya adzab Allah lebih pedih dan lebih langgeng, kalau engkau ingin agar Allah mengampuninya, maka relakanlah anakmu Alqamah, demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, shalat, puasa dan sedekahnya tidak akan memberinya manfaat sedikitpun selagi engkau masih marah kepadanya,”
Maka dia berkata, “Wahai Rasulullah, Allah sebagai saksi, juga para malaikat dan semua kaum muslimin yang hadir saat ini, bahwa saya telah ridha pada anakku Alqamah”.
Rasulullah pun berkata kepada Bilal, “Wahai Bilal, pergilah kepadanya dan lihatlah apakah Alqamah sudah bisa mengucapkan syahadat ataukah belum, barangkali ibu Alqamah mengucapkan sesuatu yang bukan berasal dari dalam hatinya, barangkali dia hanya malu kepadaku.”
Maka, Bilal pun berangkat, ternyata dia mendengar Alqamah dari dalam rumah mengucapkan La IlahaIllallah. Maka, Bilal pun masuk dan berkata, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kemarahan ibu Alqamah telah menghalangi lisannya sehingga tidak bisa mengucapkan syahadat, dan ridhanya telah menjadikanya mampu mengucapkan syahadat.” Kemudian, Alqamah pun meninggal dunia saat itu juga.
Maka, Rasulullah melihatnya dan memerintahkan untuk dimandikan lalu dikafani, kemudian beliau menshalatkannya dan menguburkannya. 
Lalu, di dekat kuburan itu beliau bersabda, “Wahai sekalian kaum Muhajirin dan Anshar, barangsiapa yang melebihkan istrinya daripada ibunya, dia akan mendapatkan laknat dari Allah, para malaikat dan sekalian manusia. Allah tidak akan menerima amalannya sedikitpun kecuali kalau dia mau bertobat dan berbuat baik pada ibunya serta meminta ridhanya, karena ridha Allah tergantung pada ridhanya dan kemarahan Allah tergantung pada kemarahannya.”
Saudariku, mari renungkan  kisah ini agar kita tahu betapa luas dan dalamnya kasih sayang orang tua terutama ibu kepada anaknya.
Kehadiran orang tua sangatlah memberi ketenangan, cinta, serta kasih saying tersendiri yang bersemi di hati segenap insan yang berakal. Mereka biarkan kesedihan dan keletihan demi senyuman buah hatinya. Mereka curahkan segenap pengorbanan demi kebahagiaan sang buah hati. Mereka adalah kebahagiaan di dunia dan akhirat. Mereka adalah se kotak permata paling berharga, sekeping emas termahal yang dapat mengantarkan kita ke Surga-Nya.   (TIH)


 

Foto BMT MUJAHIDIN DIPERCAYA MENJADI INSTRUKTUR PRAKTIKUM FEBI IAIN PONTIANAK

BMT MUJAHIDIN DIPERCAYA MENJADI INSTRUKTUR PRAKTIKUM FEBI IAIN PONTIANAK

PORTAL MASJID RAYA MUJAHIDIN, Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang kian pesat, perbankan kini semakin  melaju dengan kanal layanan digital. Dengan berbagai otomasi dan digitalisasi yang dilakukan perbankan, maka kesiapan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) sangat penting bagi perbankan di tengah era disrupsi.

Ketua  BMT Mujahidin , Ica , menyampaikan bahwa kehadiran financial technology (fintech) merupakan salah satu contoh disrupsi di dunia perbankan. Orang tidak perlu susah-susah lagi ke bank untuk mendapatkan pinjaman, cukup menggunakan handphone di tangan dan done! Dalam waktu yang tidak lama pinjaman dikabulkan. Masyarakat yang ingin berinvestasi juga tinggal buka handphone, pilih berbagai pilihan investasi, cocok, setuju, dan done! Semua bisa dilakukan dalam waktu singkat.

“ Zaman sekarang , bank sudah serba digital , sekarang  semua aktifitas  sudah beralih ke dunia maya,  setor tunai pakai atm , tarik tunai pakai atm, semua transaksi bisa pakai hp, kedepan sumber daya manusia nya akan semakin sedikit dan akan digantikan perannya oleh digital“ . imbuhnya.

Oleh karenanya hal penting yang harus dilakukan saat ini adalah perubahan paradigma. Perbankan, ungkapnya, akan dituntut  merekrut sumber daya manusia yang tepat untuk bisa menghadapi revolusi digital, dan sumber daya manusia  yang ada di perbankan pun harus siap untuk dapat bekerja di tengah-tengah revolusi digital.

Berkaitan dengan perubahan mendasar dibank inilah, pihak IAIN Pontianak  yang  menaungi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) khususnya Prodi Perbankan Syariah  memandang diperlukan kesiapan untuk menghadapi perubahan ini. Melalui kerjasama antara IAIN Pontianak dan BMT Mujahidin  disepakati bahwa BMT Mujahidin menjadi salah satu Instruktur  “Praktikum Perbankan Syariah” di laboratorium mini bank  fakultas FEBI.  Hal ini ditandai saat Pembukaan Praktikum pada tanggal 8 September 2019 lalu di Aula IAIN Pontianak.

“Praktikum ini dimaksudkan  agar mahasiswa dapat mempersiapkan diri saat  terjun ke dunia kerja nanti dan  diharapkan dapat membangkitkan jiwa entreprenuership setelah menyelesaikan studinya. Karena  peluang kedepan salah satunya  adalah mendirikan BMT Syariah. Dan diharapkan mahasiswa IAIN Pontianak khususnya telah siap dengan kesiapan pengelolaan sumber daya manusia (SDM)  nya untuk membangun dan mengoperasionalkannya” tutur Ica.  

Ketua BMT Mujahidin  juga menambahkan bahwa BMT Mujahidin sebenarnya telah lama melakukan kerjasama dengan pihak IAIN Pontianak sejak tahun 2011 yakni kerjasama untuk penempatan mahasiswa untuk PPL  dan mahasiswa  dalam tugas skripsi.  Bahkan saat ini di bulan September  2019 ada 6 orang utusan mahasiswa dari IAIS Sambas untuk melakukan tugas magang di BMT Mujahidin.      (tt)

Foto KABUT ASAP TAK SURUTKAN UMAT UNTUK BERIBADAH BERJAMAAH

KABUT ASAP TAK SURUTKAN UMAT UNTUK BERIBADAH BERJAMAAH

PORTAL MASJID RAYA MUJAHIDIN, Dari pantauan Stasiun Meteorologi kelas I  Supadio Pontianak  (BMKG)  saat ini hotspot terbesar di kalbar 443 titik tersebar hampir diseluruh wilayah kalbar dan pantauan kualitas udara  siang hari, selasa (16/9)  di Pontianak menunjukkan kriteria Sangat Tidak Sehat.

Masjid Raya Mujahidin pun tampak  samar terlihat ketika kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyelimuti kota Pontianak.

Beberapa instansi maupun lembaga sosial membagikan masker di selasar masjid raya mujahidin   untuk dibagikan ke jamaah. Namun, tak sedikit jemaah yang sudah membawa masker sendiri dari rumah. “ sebenarnya udara sudah tergolong sangat tidak sehat, namun tidak menyurutkan antusias jamaah untuk menunaikan ibadah sholat berjamaah di masjid ” ujar seorang jamaah bernama Yuliansyah (40 tahun).

Jemaah lain , Andre (46 tahun) , juga menyampaikan hal yang sama berharap semoga keadaan udara segera membaik, “ karna sudah beberapa hari ini anak sekolah diliburkan mengingat keadaan udara yang tidak sehat ”  ungkapnya.   (tt)

Foto Darurat Asap, Sholat Istisqa’ di Halaman Masjid Raya Mujahidin Sabtu Mendatang

Darurat Asap, Sholat Istisqa’ di Halaman Masjid Raya Mujahidin Sabtu Mendatang

PORTAL MASJID RAYA MUJAHIDIN,  Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi akhir-akhir ini di beberapa wilayah di Kalimantan Barat berdampak cukup serius. Salah satunya adalah kabut asap yang beberapa waktu menyelimuti hampir semua wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalbar beberapa waktu belakangan ini.

Ditemui di kantor Yayasan Mujahidin  Ketua Eksekutif Yayasan Mujahidin , Joni Abu , menyampaikan bahwa dampak asap kebakaran hutan dan lahan ini sudah cukup meresahkan, sehingga kondisi ini mendorong kita untuk menggelar sholat istisqa’  untuk memohon diturunkannya hujan.  

“Masjid Raya Mujahidin Insyaallah siap dalam memfasilitasi kegiatan sholat istisqa’ dan  kelengkapan yang diperlukan dalam menunjang penyelenggaran sholat istisqa’ ini “ ujarnya.  

“Kita juga mengikuti langkah – langkah yang di disampaikan  oleh MUI Provinsi Kalbar dimana dihimbau untuk semua umat islam agar sebelum melakukan sholat istisqa’ disunnahkan terlebih dahulu berpuasa selama 3 hari , kemudian baru di hari ke 4  dilaksanakan sholatnya. Kalau seandainya sebelum sholat istisqa’ nanti terjadi turun hujan maka sholat istisqa’ yang dijadwalkan akan dibatalkan” tambahnya.

Kemudian ia menyarankan kepada pengurus pengurus masjid  menyampaikan ke khatib khatib setiap masjid, agar  dapat  membaca doa minta hujan ketika khutbah jum’at ke 2. Hal ini sebagai upaya kita memohon kepada Allah untuk  menurunkan hujannya.

Hal senada disampaikan oleh Ketua MUI  Kalbar , Drs. H. Basri HAR, ia  menyampaikan keprihatinan atas fenomena kabut asap yang disebabkan oleh karhutla ini.  Kemudian, menyikapi semakin parahnya kabut asap sebagai dampak dari karhutla dan hingga saat ini belum turun hujan. MUI Kalbar mengajak semua elemen masyarakat untuk berbondong-bondong menggelar Sholat Istisqa’.

Hasil rapat Pengurus harian MUI Kalbar dan ketua komisi-komisi MUI Kalbar memutuskan bahwa MUI Kalbar akan menggelar shalat istisqa  pada Sabtu, 21/9  pagi bertempat di Halaman Masjid Raya Mujahidin Pontianak. Oleh Karenanya, MUI  Kalbar menghimbau dan mengajak kepada seluruh kaum Muslimin dan Muslimat untuk menghadiri dan mengikuti shalat istisqa’ dengan harapan agar segera turun hujan untuk meredakan kabut asap yang semakin hari semakin menebal” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa shalat istisqa’ atau shalat minta diturunkan hujan ketentuannya sama seperti shalat ‘Id. Namun, ia mengungkapkan bahwa ada beberapa amalan yang hendaknya perlu diperhatikan sebelum mengerjakan shalat istisqa.

“Sebelum shalat istisqa’, disunnahkan untuk melaksanakan puasa  setidaknya 3 hari kedepan  serta memperbanyak membaca istighfar sebagai bentuk permohonan ampunan kepada Allah SWT.” Ujarnya.    (tt)

Foto KHUTBAH JUM'AT 20 SEPTEMBER 2019  MASJID RAYA MUJAHIDIN

KHUTBAH JUM'AT 20 SEPTEMBER 2019 MASJID RAYA MUJAHIDIN

­ Intisari Khutbah Jum’at

20 September 2019 M | 20 Muharram 1441 H

Khatib : H. Sujani M. Thahir, S.HI

Tema :  EFEK MAKANAN/NAFKAH YANG TIDAK HALAL TERHADAP IBADAH

 

Assalaamu’alaikum, Wr. Wb.

Jamaah sidang Jum’at Rahimakumullah

Salah satu faktor terpenting yang menentukan diterima tidaknya amal ibadah kita, diqabul atau ditolaknya doa-doa kita adalah tergantung dari halal tidaknya makanan dan minuman yang masuk ke dalam perut kita. Halal yang dimaksud tentu tidak hanya sekedar halal zatnya saja, tetapi juga halal dari proses pengolahannya serta halal pula nafkah ataupun dana yang dipergunakan untuk membeli dan mendapatkannya.

 

Allah SWT berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

 “Wahai Manusia ! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah–langkah Setan. Sungguh, Setan itu musuh yang nyata bagimu” (QS. al-Baqarah : 168 )

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman ! makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika hanya kepada-Nya lah kamu menyembah “ (QS. al-Baqarah : 172)

 

Kaum Muslimin jamaah shalat Jum’at  yang mulia

Dari ayat–ayat di atas kita diperintahkan oleh  Allah SWT  bahwa dalam mengkonsumsi makanan ada dua persyaratan yang harus kita perhatikan, yakni BAIK dan HALAL. Dan pada masa ini Seiring dengan semakin meningkatnya pemahaman kita tentang makanan-makanan yang berkwalitas apalagi  ditopang dengan kemapanan ekonomi, mungkin banyak kita yang sudah selektif dalam memilih makanan yang  “BAIK. Kita selalu berusaha mengkomsumsi makanan yang BAIK kandungan asupan gizinya, BAIK untuk menopang pertumbuahan dan kecerdasan otak, BAIK untuk untuk menjaga kesehatan dan sebagainya. Tetapi belum tentu semua kita selektif dalam memilih dan memilah apakah yang kita ambil dan makan itu HALAL ataupun tidak.

“Sahabat Abi Hurairah RA berkata, bahwa Rasulullah SAW telah berkata: “Kelak akan datang kepada umat manusia dimana mereka tidak meperdulikan lagi apa yang mereka ambil (dapatkan) entah haram entah halal”

(HR. Bukhari dan Nasa’i)

Berkaitan dengan ayat diatas BUYA HAMKA dalam Tafsir al-Azhar nya menjelaskan bahwa makanan yang kita makan dan minuman yang kita minum tidak hanya sekedar untuk menggantikan tenaga yang telah kita keluarkan sewaktu bekerja dan bukan pula hanya sekedar untuk menjaga kelangsungan hidup, tetapi lebih daripada itu bahwa makanan dan minuman itu akan tumbuh berkembang di dalam tubuh menjadi darah daging yang akan mempengaruhi pola berpikir, watak dan perilaku kita. Oleh karena Kata Beliau seseorang yang mengkonsumsi yang haram akan cenderung melakukan kemaksiatan dari pada ketaatan kepada Allah.

Apa yang disampaikan oleh BUYA HAMKA ini sejalan pula dengan apa yang dikemukan oleh SAYYID ABDUL WAHAB AS-SYA’RANI dalam kitabnya Al-Minah ats-Tsa’niyah, dimana Beliau berkata : “Secara umum kemaksiatan yang dilakukan seorang hamba itu tidak lain dan tidak bukan penyebabnya adalah karena makanan haram yang masuk ke dalam perutnya, barang siapa memakan makanan haram  kemudian ingin melakukan ketaatan maka sungguh dia telah melakukan perbuatan yang sia-sia”.

Jamaah kaum Muslimin yang berbahagia

Apa yang dimaksud oleh SAYYID ABDUL WAHAB AS-SYA’RANI ini akan Nampak semakin jelas dengan penegasan Hadits yang disabdakan Baginda Rasululullah SAW, Ibnu Abbas RA mengemukakan sebuah Hadits dari Baginda Rasul SAW : “Sesungguhnya Allah mempunyai seorang malaikat di Baitul Maqdis yang setiap malam berseru : Barang siapa memakan makanan haram tidak akan diterima amalnya sedikitpun, baik yang sunnah maupun yang wajib”. (HR. ad-Dailamy)

Pernah Suatu ketika Seorang sahabat yang bernama Sa’ad meminta kepada Baginda Rasul SAW, supaya Beliau memohon Kepada Allah SWT agar ia dijadikan seorang yang doanya mustajab, lalu  baginda Rasul SAW bersabda :

“Wahai Sa’ad perbaiki makananmu niscaya engkau akan menjadi orang mustajab doanya, Demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya seseorang yang memasukan satu suapan haram ke dalam mulutnya maka tidak akan diterima (amal ibadah) darinya selama 40 hari” (HR. ath-Thabrani)

Jamaah kaum Muslimin yang dirahmati Allah

Dari Penegasan Hadits Nabi diatas jelaslah bagi kita ternyata satu suapan haram saja yang masuk ke dalam mulut ataupun perut kita menyebabkan amal ibadah ataupun doa kita tidak diterima oleh Allah selama 40 hari, maka tentu bisa kita bayangkan bagaimana kalau yang haram itu masuk ke dalam perut kita setiap hari atau setiap minggu atau katakanlah masuknya hanya satu bulan sekali, dan itu terjadi terus dan terus sepanjang hidup kita, maka tentu seumur umur ibadah  kita sebanyak apapun tidak akan pernah diterima oleh Allah SWT. Maka wajarlah kiranya kalau dalam hal ini Rasulullah SAW Bersabda : “Setiap daging yang tumbuh dari yang haram, maka Neraka lah tempat yang pantas baginya” (HR. ath-Thurmudzi)

Demikian pula yang terjadi pada doa-doa kita, akan susah untuk diqabulkan oleh Allah SWT, Rasulullah SAW bersabda :

ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

“Berapa banyak orang yang rambutnya kusut, pakaianya berdebu karena telah melakukan perjalanan  jauh, makanannya haram, pakaiannya haram dan hidup dari barang yang haram, ia mengangkat tangannya seraya berdoa : oh Tuhan, oh Tuhan ! bagaimana doanya bisa diqabulkan ?” (HR. Muslim, No. 1015)

Demikian pun dengan ibadah haji yang dibiayai dari nafkah yang tidak halal, maka kecil kemungkinan untuk dapat menjadi haji yang mabrur : “ ......... Dan jika seseorang keluar untuk berhaji dengan harta yang kotor, kemudian meletakan kakinya pada pelana  dan menyeru (Tuhannya) : ‘Aku Penuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku penuhi pangilan –Mu’. Maka diserulah ia dari langit : ‘Tidak Aku penuhi seruanmu dan tidak ada kebahagiaan atasmu, bekalmu haram, hartamu haram, dan hajimu tidak diterima’.

Jamaah sidang Jum’at Rahimakumullah

Ada sebagian kita umat Islam yang berpikiran dan bermaksud mensiasati apa yang yang didapatkannya dengan cara yang haram dengan mengeluarkan sebagiannya di jalur kebaikan ; Disumbangkan, diinfaqkan ataupun disedekahkan dengan maksud dijadikan sebagai sarana pembersihan, korupsi 100 juta misalnya disumbangkan 20 jutanya.

Bagi yang melakukan hal seperti ini maka Hadits Rasulullah dibawah ini cukuplah memberikan penjelasan, dimana Beliau bersabda :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا الطَّيِّبَ إِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ
 

“Sahabat Abi Hurairah RA berkata, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda : ‘Allah adalah Dzat yang baik, tidak mau menerima suatu amal kecuali yang baik. Dan Allah telah memerintahkan kepada orang-orang beriman dengan apa yang telah  diperintahkannya kepada para Rasul”. [HR. ad-Darimi]

Demikian pula di dalam ilmu Ushul Fiqh kita diajarkan dengan salah satu kaidah yang berbunyi :

ما حرّم أخذه حرّم إعطاءه

"Apa yang diambil dengan cara yang haram maka tetap haram juga ketika diberikan"

Bahkan dalam hal ini para ulama lebih lanjut menekankan bahwa barang siapa yang berbagi atau bersedekah dengan barang atau makanan yang diperoleh dengan cara yang haram maka semua orang yang ikut memakan makanan tersebut dialah yang akan menanggung dosanya.

Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa memperoleh harta dari jalan yang haram, lalu dengan harta itu ia hubungkan tali silaturrahmi atau ia sedekahkan atau ia belanjkan di jalan Allah, maka Allah akan mengumpulkan semuanya itu dan kemudian dilemparkannya ke dalam Neraka”. (HR. Abu Dawud)

“Barang siapa mengusahakan harta dari jalan yang haram, kalau ia sedekahkan maka sedekahnya itu tidak diterima, dan kalau dibiarkannya begitu saja maka hartanya itu akan menjadi bekalnya ke dalam Neraka”. (HR. Ahmad)

Demikian bahaya dan Mudharat harta, nafkah atau makanan yang dihasilkan dari jalan yang haram itu. Karena itulah wajib atas setiap individu muslim untuk mempelajari halal dan haram ini, guna mejaga keselamatan agama dan ibadahnya.

==============================

اللَّهُمَّاكْفِنَابِحَلاَلِكَعَنْحَرَامِكَوَأَغْنِنَابِفَضْلِكَعَمَّنْسِوَاكَ

[Allahummak-finaa bi halaalika ‘an haroomika, wa agh-ninaa bi fadh-lika ‘amman siwaak]

“Yaa Allah, Limpahkanlah Kecukupan kepada Kami dengan Rizqi-Mu yang Halal dari memakan harta yang Engkau haramkan, dan Cukupkanlah kami dengan Kemurahan-Mu dari mengharapkan uluran tangan selain-Mu.”

(HR. Tirmidzi no. 3563 dan Ahmad 1: 153)

(TIH)

Foto KHUTBAH SHOLAT ISTISQA’  21 SEPTEMBER 2019 HALAMAN MASJID RAYA MUJAHIDIN

KHUTBAH SHOLAT ISTISQA’ 21 SEPTEMBER 2019 HALAMAN MASJID RAYA MUJAHIDIN

PORTAL MASJID RAYA MUJAHIDIN, Sholat Istisqa’ yang dilaksanakan dihalaman Masjid Raya Mujahidin (21/9) , Selaku  Khatib Sholat Istisqa’, KH Saifudin Zuhri, M.Pd.I , menyampaikan dalam suasana keprihatinan kemarau yang diselimuti kabut asap karhutla ini kita harus lebih mendekatkan diri dengan bertaqwa kepada Allah.

“ Sebaik baik bekal, sebaik baik pengantar, sebaik baik pakaian maka taqwa mampu dapat mengundang rahmat Allah SWT dari kesusahan menjadi kemudahan , dari kesulitan menjadi kebahagiaan , dari sempit menjadi  luas, dari kemarau menjadi penghujan. Insyaallah selama kita taqwa dan ikhlas kepada Allah SWT maka Allah akan kabulkan permohonan kita “

Kemudian Khatib mengajak kita agar selalu bertafakur secara mendalam melihat kedalam diri kita masing masing, bisa jadi ini adalah teguran Allah SWT kepada kita, teguran  tentang sampai dimanakah kualitas keimanan kita kepada Allah SWT dan taubat kita kepada Allah SWT terhadap segala kesalahan yang telah kita perbuat selama ini.

Khatib juga menyampaikan bahwa sadar ataupun tidak musim kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan , sengaja ataupun tidak , yang sedang menimpa kita ini sebagai akibat dari perbuatan kita sendiri. Allah SWT menegur kita dalam FirmanNya  dalam surah  Annisa ayat 79 , “apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah  dan apa saja bencana yang menimpa kamu adalah dari kesalahan dari dirimu sendiri.

 “ Mari kita segera bertaubat, beristighfar, dan pengakuan diri akan kesalahan yang telah kita perbuat, baik sengaja maupun tidak. Sehingga demikian semoga Allah SWT melimpahkan rahmatnya kepada kita semua. Dengan menurunkan hujannya yang penuh dengan rahmatNya ”.

Segala daya dan upaya sebagai bentuk ikhtiar dalam upaya memadamkan api karhutla sudah dilakukan namun tetaplah kita manusia yang penuh ketidak berdayaan di mata Allah SWT,  sehingga kita menyerahkan ketidakmampuan ini hanya kepada Allah SWT melalui kita bertobat dan beristighfar . dan melalui sholat istisqa ini semoga Allah menurunkan hujannya yang berkah.

Rasulullah SAW mengingatkan kepada umatnya  melalui sebuah hadits “wahai sekalian kaum muhajirin kalian semua akan diuji dengan lima perkara dan aku memohon perlindungan Allah agar kalian tidak ditimpa hal hal tersebut” , pertama ketika perbuatan keji merajalela ditengah tengah kaum hingga mereka berani terang terangan melakukannya akan menyebar penyakit menular dan kelaparan yang belum pernah alami sebelumnya,

Kedua ketika orang – orang gemar mencurangi timbangan akan ada tahun tahun menjadi masa sulit bagi kaum muslimin dan penguasa berbuat jahat kepada mereka. Ketiga ketika orang orang enggan  membayar zakat maka air hujan tidak akan pernah  turun dari langit andaikata kalau bukan karena hewan hewan binatang ternak niscaya hujan tidak akan pernah turun, keempat ketika orang orang  mengingkari janji terhadap Allah dan rasulNya maka Allah akan menjadikan musuh dari selain mereka, berkuasa atas mereka kemudian mengambil apa sebagian apa yang ada di tangan mereka . kelima ketika penguasa tidak berhukum pada kitab Allah dan  memilih selain apa yang diturunkan oleh Allah , mengikuti hawa nafsu mereka, maka Allah  akan menjadikan kehancuran mereka dari diri mereka sendiri, HR Imam ibnu Majah.

Semoga Allah mengampuni segala dosa kita dan berkenan menurunkan hujan yang lebat dan membawa berkah dan manfaat untuk kita semua . Aamiin.. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin..      (tt)

Foto TABUNG INFAQ HARIAN  (TIH)  MUJAHIDIN GELAR RUQYAH SYAR’IYYAH DI DESA OLAK OLAK KUBU RAYA

TABUNG INFAQ HARIAN (TIH) MUJAHIDIN GELAR RUQYAH SYAR’IYYAH DI DESA OLAK OLAK KUBU RAYA

PORTAL MASJID RAYA MUJAHIDIN,  Bekerjasama dengan  Qur’anic Healing Internasional ,  Tabung Infaq Harian (TIH) Masjid Raya Mujahidin menggelar Ruqyah Syar’iyah. Kegiatan tersebut bertajuk  “ Ruqyah Syar’iyyah Massal Sehatkan Jasmani dan Rohani Dengan Alqur’an “ diadakan di Masjid Baitul Muslimin Dusun Medan Tani Desa Olak-Olak Kubu Kecamatan Kubu Kabupaten  Kubu Raya  pada ahad pagi (22/9) pukul 07.30 hingga pukul 11.30 Wib.

Ratusan jamaah memadati masjid dan antusias mengikuti berlangsungnya kegiatan. Dengan mengusung tema “ Sembuhkan Sakitmu Dengan Ruqyah Syar’iyyah “ acara ini mengangkat pentingnya ruqyah syar’iyyah sebagai salah satu metode penyembuhan dalam islam.

Kepala Manager TIH , Sarwono, menyampaikan bahwa  pelatihan tersebut dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat untuk mengetahui ruqyah syar’iyah.  

“Kegiatan Ruqyah Syar’iyyah ini memang sudah menjadi program TIH yang setiap tahunnya dilakukan sebanyak 2 kali.  Yakni menjelang puasa di bulan Syaban dan menjelang pergantian tahun Masehi  tepatnya di tanggal 25 desember. Namun karena di bulan syaban kemarin penuh jadwal nya sehingga baru bisa terlaksana di bulan muharram ini ” ujarnya.  

Ketua Pelaksana Kegiatan Ruqyah Syar’iyyah TIH , Melni , menambahkan bahwa dilaksanakan kegiatan ruqiyah tersebut di desa olak olak merupakan bagian juga dari syiar dakwah memeriahkan tahun baru Islam 1441 H.  yang mana kegiatan tersebut menjadi juga menjadi salah satu agenda tambahan bagi Remaja Masjid Baitul Muslimin.

Bertindak sebagai Narasumber Ruqyah Syar’iyyah tersebut adalah Ustadz Fanny Kurniawan, ST. Seorang Praktisi Ruqyah dan juga pengurus QHI (Qur’anic Healing Internasional).

Ia menyampaikan Ruqyah Syar’iyyah merupakan sebuah teknik terapi penyembuhan dengan cara membacakan ayat ayat Al Qur’an dan do’a do’a  dari Alqur’an kepada  orang yang di ruqyah.  Sesuai dengan ketentuan – ketentuan dalam Alqur’an dan As Sunnah sebagaimana dicontohkan pada masa Rasulullah SAW. Ruqyah juga menjadi salah satu media untuk membentengi diri  dari gangguan sihir. Praktik Ruqyah Syar’iyyah ini sejalan dengan ayat AlQur’an surat Al Isro ayat 82 yang menjelaskan bahwa Alquran diturunkan sebagai obat bagi manusia.

Ustadz Fani memaparkan bahwa terdapat dua jenis ruqyah yaitu ruqyah syar’iyyah dan ruqyah syirkiyyah. Ruqyah syar’iyyah menujuk kepada ruqyah yang sesuai dengan tuntutan yang disyariatkan yaitu dengan metode terapi Alqur’an, sementara ruqyah syirkiyyah merujuk pada praktik ruqyah yang didalamnya tidak sesuai syariat, yaitu mengindikasikan perilaku perilaku syirik atau menyekutukan Allah SWT.  

Bambang Supriono selaku Ketua Pengurus Masjid Baitul Muslimin menyampaikan  bahwa dengan terselenggaranya kegiatan ini diharapkan  jamaah masjid Baitul Muslimin dapat memperoleh pengetahuan mengenai ruqyah syar’iyyah dan cara- cara mengobati  gangguan-gangguan  sihir dengan cara yang syar’iyyah.   (tt)