logo yayasan mujahidin

Sedang memuat ...

Berita

Foto Khutbah Jum'at 9 April 2021 _ AMAN, SEHAT, DAN NYAMAN SEBAGAI MODAL MENYAMBUT PUASA RAMADHAN

Khutbah Jum'at 9 April 2021 _ AMAN, SEHAT, DAN NYAMAN SEBAGAI MODAL MENYAMBUT PUASA RAMADHAN

AMAN, SEHAT, DAN NYAMAN SEBAGAI MODAL MENYAMBUT PUASA RAMADHAN

Oleh: Dr. H. Wajidi Sayadi, M.Ag.

Video Khutbah  https://www.youtube.com/watch?v=wIlEBjldMs4

Alhamdulillah, kita bersyukur ke hadirat Allah SWT. atas semua nikmat-Nya sehingga kita dapat melakukan berbagai aktifitas dan tanggung jawab. Mari kita meningkatkan kualitas takwa sehingga hidup kita semakin berkualitas penuh keberkahan. Hari ini tanggal 26 Sya’ban 1422 H. Semoga Allah SWT. senantiasa memberikan kesehatan, kekuatan, hidayah dan taufik-Nya sehingga kita sampai pada bulan Ramadhan.

Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu menceritakan, ketika tiba bulan Ramadhan, Rasulullah SAW. menyampaikan kepada umat Islam khususnya para sahabat:

Sungguh telah datang Ramadhan kepada kalian sebagai bulan penuh berkah. Pada bulan Ramadhan, Allah mewajibkan puasa kepada kalian. (HR. Ahmad bin Hambal). 

Hadis ini sebagai penegasan terhadap ayat al-Qur’an:

Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. al-Baqarah: 183).

Hadis ini bisa dipahami bahwa di antara kebiasaan nabi SAW. adalah mengucapkan atau menyampaikan kepada umat Islam “bahwa telah datang kepada kalian Ramadhan sebagai bulan penuh berkah”.

Ucapan ini sebagai ekspresi kegembiraan menyambut kedatangan Ramadhan dengan saling memberi motivasi, dan saling mendoakan untuk kebaikan bersama. Inilah yang kemudian poipuler dengan istilah Marhaban ya Ramadhan.

Selain itu, juga perlu mempersiapkan diri sebagai modal dan bekal menyambut bulan Ramadhan, antara lain: mempersiapkan kesehatan fisik, mental, dan spiritual dan memperbaiki hubungan harmonis keluarga dan sosial serta ketersediaan kebutuhan pokok.

Diriwayatkan dari ‘Ubaidillah bin Mihshan, Rasulullah SAW. bersabda:

Siapa di antara kalian telah merasa aman di lingkungannya,  sehat fisiknya, telah cukup kebutuhan pokoknya setiap hari, maka ia seperti dunia dalam genggamannya (HR. Tirmidzi).

Dalm hadis ini, ada tiga hal sebagai sarana ketenangan dan kebahagiaan, khususnya persiapan menyambut Ramadhan:

Merasa Aman pada lingkungan keluarga dan sosial. Tidak ada rasa takut, ancaman, gangguan dan masalah di antara keluarga, lingkungan dan kehidupan sosial. Kita merasa aman sekaligus mampu memberi rasa aman 

  1. kepada orang lain.  Hubungan dalam keluarga, suami-istri dan anak-anak, orang tua dan mertua semuanya selalu dalam keadaan harmonis, rukun dan tidak ada masalah. Apabila ada masalah di antara keluarga, terutama pada hubungan orang tua, mertua atau pun suami istri segeralah saling memaafkan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Kesalahan dan dosa pada orang tua dan keluarga akan berpengaruh buruk pada proses kehidupan selanjutnya, akan menjadi halangan untuk meraih keberkahan dan kemudahan hidup. Sungguh beruntung bagi mereka yang masih hidup orang tuanya, jalan dan pintu surga baginya masih sangat terbuka. Ada ulama yang mengatakan, begitu orang tua kita sudah wafat, meninggal dunia, maka kesempatan meraih berkah dan pintu surga hampir separohnya hilang dengan wafatnya orang tua. Kecuali bagi mereka yang rajin berdoa dan mendoakan istigfar untuk orang tuanya. 

Seorang sahabat bernama Mu`awiyah ibn Jahimah datang kepada Nabi SAW. minta izin ingin ikut perang. Nabi SAW. bertanya; apakah Anda masih punya ibu? Jawabnya, ia. Nabi SAW. menjawab: 

Kalau begitu, janganlah ikut berperang, temanilah (dan rawatlah ibumu), sebab surga ada di bawah kedua telapak kakinya. (HR. Nasai, ath-Thabarani dan lainnya).

Demikian juga dalam kehidupan sosial, mungkin selama ini ada kesalahan dan dosa termasuk melalui media sosial online mari saling memaafkan.

  1. Hidup Sehat. Menjaga diri selalu dalam keadaan sehat wal afiyat adalah keperluan pokok. Kita tidak mungkin bisa bekerja, mencari nafkah dan menjalankan tugas dengan baik dan benar, kalau kita tidak sehat. Termasuk ibadah kurang maksimal, kurang sempurna, apabila kita selalu dalam keadaan sakit. Rasulullah SAW. bersabda:

Dalam hadis lainnya, Rasulullah SAW. bersabda:

Ornag mukmin yang kuat sehat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah sakit. (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

  1. Hidup Merasa Nyaman dengan terpenuhinya kebutuhan pokok sehari-hari. Ini adalah hal yang pasti, setiap hari bahkan setiap saat perlu makan, minum, dan keperluan lainnya dalam rumah tangga. Terutama kebutuhan pokok untuk makan sahur dan kebutuhan buka puasa, serta perlengkapan ibadah shalat tarawih, dan ngaji tadarrus al-Qur’an.

Ketiga-tiganya ini; rasa aman dan harmonis dalam kehidupan keluarga dan sosial, sehat, dan nyaman dengan terpenuhinya kebutuhan pokok adalah sangat berpengaruh pada proses pelaksanaan ibadah, khususnya ibadah puasa, shalat tarwih dan witir, serta ibadah-ibadah lainnya selama bulan Ramadhan.

Salah satu kebiasaan Rasulullah SAW. menyambut kedatangan bulan ramadhan adalah selalu memperlihatkan wajah cerah, ceria dan gembira. Kegembiraan ini akan terjadi apabila rasa aman, harmonis, sehat, dan nyaman semuanya terpenuhi dalam keluarga.

Selamat menyambut bulan Ramadhan, selamat melaksanakan bulan puasa, dan ibadah-ibadah lainnya serta syiar  dakwah Islam. Semoga selalu dalam lindungan dan ridha Allah SWT.

 

Foto Yayasan Mujahidin Kalbar Menerima Kunjungan Studi Banding Pengurus Yayasan Masjid Besar At Taqwa Pemangkat

Yayasan Mujahidin Kalbar Menerima Kunjungan Studi Banding Pengurus Yayasan Masjid Besar At Taqwa Pemangkat

Portal Yayasan Mujahidin Kalbar, Yayasan  Mujahidin Kalbar menerima kunjungan studi banding dari Pengurus Yayasan Masjid Besar At Taqwa Pemangkat. Selasa (6/3/2021) di Ruang Aula Serbaguna Mujahidin.

Hadir dalam kegiatan tersebut sekitar 30  orang , 18 orang dari perwakilan Yayasan Masjid Besar At taqwa yang diketuai oleh Ketua Pembina Ir Arifidiar, MH   beserta pengurus lainnya. Serta 12 orang dari pengurus Yayasan Mujahidin, yang di ketuai oleh Direktur Eksekutif Yayasan Mujahidin Kalbar beserta staf lainnya. Sekitar Pukul 12.30 Wib kegiatan dimulai diawali dengan makan siang bersama diruang Aula Serbaguna. Suasana silaturahmi serta keakraban mewarnai kegiatan tersebut.

    

Sambutan dimulai dari Ketua Pembina Yayasan Masjid Besar At Taqwa, Ir Arifidiar, MH menyampaikan keinginan sharing pengetahuan dari Masjid Raya Mujahidin Kalbar atas manajemen pengelolaan Aula Serbaguna guna mendukung operasional masjid dan kegiatan sosial keummatan , hal ini guna menjadi masukan bagi pengurus yayasan besar At Taqwa untuk diterapkan di masjid At Taqwa yang memiliki aula serbaguna juga.

Kemudian sambutan disampaikan pula oleh Ketua Pengurus Yayasan Masjid Besar Attaqwa Pemangkat, H Uray Tajudin, M.Si, beliau menyampaikan bahwa kegiatan masjid tentunya memiliki biaya yang cukup besar sehingga diperlukan inovasi dan pengembangan usaha guna menunjang hal tersebut. “Untuk itu pengalaman dari pengurus Yayasan Mujahidin Kalbar dalam pengelolaannya  kiranya dapat menjadi masukan ilmu kepada kami terutama pengelolaan aula serbaguna, ujarnya.

Kemudian dilanjutkan sambutan oleh Direktur eksekutif Yayasan Mujahidin, H. Joni Abu, M.Pd. beliau menyampaikan bahwa upaya meningkatkan usaha usaha  untuk mendukung operasional masjid memang tidak mudah dan mesti perlu dilakukan, mengingat kebutuhan  dananya sangat besar, dan hasil upaya tersebut pun sebagian nantinya akan  berupa sosial keummatan. Selain itu Joni Abu, M.Pd juga memaparkan  tentang struktur Yayasan Mujahidin Kalbar beserta  tugas masing masing.

Kemudian kegiatan di lanjutkan pemaparan teknis manajemen dan teknis lapangan Aula Mujahidin oleh Ketua Tim , H Andi Rusman, SE.

Acara  Selesai pukul 14.15 diakhiri dengan penyerahan cinderamata dari Yayasan Mujahidin kepada Pengurus Yayasan Masjid Besar Attaqwa. Dan diakhiri berkeliling bersama melihat sekitaran Masjid Raya Mujahidin untuk meliha sarana dan prasarana yang ada.

(toto)

Foto Khutbah Jum'at  Masjid Raya Mujahidin Kalbar,  2 April 2021  " TAMU YANG DIRINDU "

Khutbah Jum'at Masjid Raya Mujahidin Kalbar, 2 April 2021 " TAMU YANG DIRINDU "

TAMU YANG DIRINDU

Dr. Didik M Nur Haris, Lc, M.Sh

Khutbah Mujahidin, 2 April 2021

Khatib mewasiatkan kepada diri khatib pribadi dan kepada jamaah sekalian agar senantiasa bertakwa kepada Allah. Abdullah bin Ma’ud radhiallahu ‘anhu mengatakan, takwa adalah

Taat dan tidak maksiat, selalu ingat dan tidak lupa, selalu syukur dan tidak kufur

 

Kaum muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah.

 

Hanya dalam hitungan hari tamu yang dinanti, segera datang kembali, adakah kita rindu dan bahagia menyambutnya..

Orang tua pasti rindu bahagia, anaknya pulang kembali

Pedagang pasti rindu bahagia, laba yang tinggi

Pejabat pasti rindu bahagia, karir semakin menanjak

Mahasiswa pasti rindu bahagia, lulus dengan predikat terpuji

Padahal semua sadar, dunia itu datang dan pergi, adanya hisab, tiadanya membawa kesedihan hati, tiada satupun yang dibawa mati, kecuali amal shaleh dan keataan diri.

 

Adakah kita rindu dan bahagia tamu Ramadhan akan datang kembali..

Tamu Agung yang akan membersihkan karat-karat dosa di dalam hati

Tamu Istimewa yang akan menjadi syafaat di hari kiamat

Tamu Mulia yang membuka pintu surga Arrayyan

Tamu mulia yang menjanjikan malam istimewa “lailatul Qadr”, amal berlipat tanpa hitungan, doa-doa yang mustajab, pintu-pintu surga yang terbuka, pintu-pintu neraka yang tertutup rapat, dan syetan-syetan yang terikat..

 

 

 

Adakah kita rindu dan bahagia tamu itu akan datang kembali..

Semua kita pasti akan mengatakan,

Kami rindu Ya Rabb datangnya tamu Ramadhan kami..

Namun, sudah jujurkah kerinduan kita dengan datangnya tamu agung ini?

Mari kita simak Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan Nabi SAW menyambut tamu agung ini.

“Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam puasa satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam puasa lebih banyak dalam sebulan dibandingkan dengan puasa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pada bulan Sya’ban.”(HR. al-Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain Imam Muslim,

“Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berpuasa pada bulan Sya’ban kecuali sedikit.”(HR. Muslim).

Bahkan dalam riwayat Bukhari yang lain, “Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa penuh pada bulan Sya’ban.”(HR. al-Bukhari).

Beliau SAW menyambut tamu agung ini dengan rintisan amal dan peningkatan ketaatan

Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid radhiallahu ‘anhuma bahwasanya dia berkata, “Ya Rasulullah! Saya tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan di banding bulan-bulan lain seperti engkau berpuasa di bulan Sya’ban ?” Beliau menjawab, “Itu adalah bulan yang banyak manusia melalaikannya, terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan. Dia adalah bulan amalan-amalan di angkat menuju Rabb semesta alam. Dan saya suka jika amalanku diangkat dalam keadaan saya sedang berpuasa”. HR An-Nasai no. 2357. Syaikh Al-Albani menghasankannya dalam Shahih Sunan An-Nasai

 Kaum muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah.

Disinilah kita mendapatkan rahasia, ibadah Ramadhan Nabi SAW yang begitu sempurna. Adalah baiknya persiapan dan awalnya rintisan. Ada pepatah Arab mengatakan, “Barang siapa yang benar permulaannya, akan bersinar penutupannya”

Siapa yang memulai, maka ia akan sampai

Siapa yang menanam, maka ia akan memetik

Saat kita mulai perjalanan, maka itu tanda kejujuran, dan saat Allah melihat kejujuran kita, Allah akan buka semua pintu-pintu kemudahan, segalanya menjadi ringan, segalanya terasa nikmat dan segalanya terasa indah.

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al Ankabut: 69)

Artinya: ”(5) Adapun orang yang memberikan (hartanya, waktunya, dirinya untuk Allah) dan bertakwa, (6) dan yakin dengan surga, (7)maka kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. (8)  Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, (9)serta mendustakan pahala terbaik, (10)maka kelak kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.” (QS Al-Lail : 5-10)

Ingat jamaah sekalian, Ramadhan hakekatnya adalah hari-hari ujian, yang hanya ada dua pilihan, kita lulus atau kita gagal. Kita mesti takut, jika nanti pada hari kiamat, ada saudara kita yang begitu tersenyum bahagia, karena terampunkan semua dosa-dosanya karena Ramadhan, ada rekan sekerja kita yang begitu istimewa yang dipanggil 

Mana orang yang berpuasa.” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya” (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152).

Puasa berkata: Tuhanku! Aku telah menghalanginya dari makan dan syahwat di siang hari. Maka terimalah syafaatku untuknya.

imam Ahmad (Al Musnad, XI/199/no. 6626)

Karena mereka mengistimewakan Ramadhan, karena mereka memuliakan Ramadhan, karena mereka mengoptimalkan Ramadhan. Sedang kita tertunduk penuh penyesalan karena telah menyia-nyiakan kesempatan, saat ramadhan mulai datang melambai memanggil dan menyeru

“Wahai pencari kebaikan sambutlah, wahai pencari keburukan cukuplah, dan Allah memiliki orang-orang yang dimerdekakan dari neraka dan itu pada setiap malam (dari Ramadhan).” HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi dan dihasankan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 759.

 

Kita tetap diam membisu, dingin tak bergerak mempersiapkan, meski hanya beberapa hari puasa Sunnah di sya’ban sebagai tanda benarnya kerinduan, atau beberapa untaian ayat-ayat alquran pelembut hati penghidup iman, atau beberapa rakaat shalat malam, yang mengundang ampunan, rahmat dan kasih sayang..Sampai kapan saudaraku..kita lalai membuat persiapan, kita lengah dibuai mimpi-mimpi dunia yang tidak bertepi, akankah sampai mati, lalu baru berkata

Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan.

(QS. Almukminun: 100)

Cukuplah kematian pelajaran yang terbaik, berapa banyak sahabat-sahabat kita, guru-guru kita, keluarga-keluarga kita, tetangga-tetangga kita, yang tidak akan menikmati puasa bersama kita, tidak lagi mampu berjamaah tarawih bersama kita, tidak lagi mampu membaca alquran bersama kita, sebab ajal telah datang menjemput dan kematian telah datang menemui, karena itu Hasan al Basri pernah mengingatkan

Hasan al Basri berkata kepada seseorang saat menghadiri jenazah: Adakah sang jenazah ini jika hidup kembali ke dunia, akan beramal shaleh? Maka orang itu menjawab: “Benar, pasti ia akan beramal”, Lalu Hasan al Basri berkata: “ Jika ia tidak mungkin bisa (karena telah mati), maka jadilah engkau”.

Foto Remaja Mujahidin Gelar Pengkaderan Anggota Muda, Orientation and Leadership Training (OLT)

Remaja Mujahidin Gelar Pengkaderan Anggota Muda, Orientation and Leadership Training (OLT)

Portal Yayasan Mujahidin Kalbar, Remaja Mujahidin (RM) adakan pengkaderan anggota muda, Orientation and Leardership Training (OLT) 1, pada hari Jumat hingga Ahad (19 – 21/3). OLT 1 ini diadakan sebagai upaya pengembangan kualitas diri calon anggota RM yang merupakan khalifah di muka bumi dan pelayan umat. Secara tatap muka, kegiatan ini menghadirkan 5 pemateri hebat. Masing-masing dari pemateri tersebut menyampaikan 1 materi. Tepat dihari pertama pada tanggal 19/3, Jum'at pukul 16.00 WIB, Materi pertama disampaikan oleh saudara Abdul Rahim, S.Pd yang bertemakan "Syahadatain". Pada hari kedua tanggal 20/3, pukul 08:05 WIB Materi kedua disampaikan oleh saudara Anggun Arianto, SE. yang bertemakan "Kepemimpinan dan Kemasjidan", dilanjutkan materi ketiga yang disampaikan pada pukul 09:20 WIB oleh saudara Syaiful Yusuf, S.Si yang bertemakan "Manajemen Waktu", kemudian pada pukul 10.35 WIB materi yang keempat disampaikan oleh saudara Syabarrudin, M.pd yang bertemakan "Pendidikan Islam". Pada tanggal 21/3 hari Sabtu, Materi yang kelima/ materi terakhir disampaikan oleh saudara Muhammad Thaufani, SE. yang bertemakan "Konsep Diri" dan pada hari Ahad 21/3 pukul 03.20 WIB dilakukannya kegiatan Muhasabah yang disampaikan oleh saudari Indah Sari. Selama proses penyampaian materi, para peserta tampak semangat dan sangat serius dalam mendengarkan materi yang disampaikan dan tentunya materi-materi tersebut dapat menjadi bekal bagi para peserta OLT1. Selain penyampaian materi, OLT 1 juga memiliki rangkaian agenda yang membantu para peserta untuk aktif bergerak dan menyampaikan pendapatnya. Kegiatan ini dibuka langsung oleh .... Dalam sambutannya, ... menyampaikan, “...” Penutupan OLT 1 dilaksanakan pada pagi Ahad di Masjid Raya Mujahidin, dan mengundang para orang tua/wali dari para peserta. Penutupan ini juga sekaligus melantik peserta OLT 1 (anggota muda RM) menjadi anggota biasa. Suasana khidmat jelas terlihat pada proses pelantikan ini. Semua peserta, dipimpin oleh ..., berikrar dengan suara lantang yang membuat keadaan sekitar menjadi hening. Ikrar ini bukan hanya sekadar ucapan saja, tetapi juga dibuktikan oleh perbuatan dan komitmennya di jalan dakwah. Sebuah langkah dan semangat baru dalam dakwah untuk selalu mengabdi kepada Allah SWT., agama, dan umat. Semoga kita tetap istikamah, dan selamat berjuang untuk anggota baru Remaja Mujahidin angkatan 48.