logo yayasan mujahidin

Sedang memuat ...

Berita

Foto Merindu Haji dan Merawatnya

Merindu Haji dan Merawatnya

 Khutbah Idul Adha 1440 H  - Oleh: Dr.H.Harjani Hefni, Lc,MA

Ma’asyiral Muslimin wal muslimat Sidang Sholat Idul Adha Rahimakumullah

            Pertama-tama, mari kita ucapkan alhamdulillah dan rasa syukur kita yang mendalam atas segala nikmat yang dianugerahkan oleh Allah kepada kita...Alhamdulillah mari kita ucapkan sebanyak jumlah makhluk-Nya.... Alhamdulillah mari kita ucapkan sebanyak-banyaknya  sehingga Allah ridho dengan kita....Alhamdulillah mari kita ucapkan seberat timbangan  ‘arsy Allah SWT... dan alhamdulillah mari kita ucapkan sebanyak tinta untuk menulis kalimat Allah....

Kedua, mari kita bersholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah, memberikan nasehat yang tulus kepada ummat, dan telah meninggalkan ajaran yang terang benderang kepada kita, yang dengan cahaya ajarannya kita bisa berjalan dengan panduan yang jelas dan tidak akan terseok apalagi tersesat.

 

Ma’asyiral Muslimin wal muslimat Sidang Sholat Idul Adha Rahimakumullah

 

Segala Puji bagi Allah yang menakdirkan kita untuk bertemu kembali dengan Hari Raya Idul Adha, salah satu dari dua hari raya yang paling istimewa di kalangan umat Islam. Hari raya yang istimewa ini tidak bisa dan tidak mungkin dipisahkan dengan ibadah haji yang juga sangat istimewa.  

Seluruh umat Islam di seluruh dunia diwajibkan untuk menuju Baitullah menunaikan ibadah haji. Karena kewajiban itu, maka setiap tahun, kaum muslimin dari seluruh dunia,  datang berduyun-duyun menuju Makkah al Mukarramah, ...tidak ada tempat di dunia ini seindah apapun ia yang mampu mengalahkan minat manusia untuk mendatangi Ka’bah dan beribadah di tempat ini…bahkan ada yang harus menabung seumur hidup hanya untuk menunaikan rukun Islam yang kelima ini.

Ma’asyiral Muslimin wal muslimat Sidang Sholat Idul Adha Rahimakumullah

            Ada apa dengan tempat ini sehingga semua hati manusia tertuju kepadanya? Di antara rahasianya adalah kekuatan doa Nabi Ibrahim. Tatkala Nabi Ibrahim memilih Makkah sebagai tempat tinggal keluarganya, tujuan utamanya adalah agar anak mereka mendirikan sholat di Baitullah, dan  agar hati-hati  manusia yang lain juga mencintai tempat ini.

Allah berfirman:

رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ (إبراهيم: 37)

“Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan sholat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur).”

 

Ma’asyiral Muslimin wal muslimat Sidang Sholat Idul Adha Rahimakumullah

Allah kabulkan doa Nabi Ibrahim itu, lalu Allah perintahkan Nabi Ibrahim untuk memanggil manusia untuk menunaikan ibadah haji ke Mekkah. Allah jamin panggilan itu memunculkan  manusia yang merindu Makkah, tidak hanya orang dekat yang berjalan kaki yang akan datang, bahkan manusia dari segala penjuru yang jauhpun akan bertandang.

Allah berfirman.

وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ (الحج: 27)

“dan serulah manusia untuk menegrjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh.”

 

Ma’asyiral Muslimin wal muslimat Sidang Sholat Idul Adha Rahimakumullah

Kalimat yang kita ulang-ulang setelah berniat umrah dan haji dari miqat adalah talbiyah. Kalimat tersebut disunnahkan untuk kita ulang-ulang hingga sampai ke Masjidil haram. Kalimat tersebut ialah: Labbaikallahumma labbaik...labbaika la syarika labbaik...innal hamda wan ni’mata laka wal mulka la syarika laka...( Aku memenuhi panggilanMu ya Allah, aku memenuhi panggilanMu. Aku memenuhi panggilanMu, tiada sekutu bagiMu, aku memenuhi panggilanMu. Sesungguhnya pujian dan nikmat adalah milikMu, begitu juga kerajaan, tiada sekutu bagiMu).

Tujuan utama ibadah haji tergambar secara terang benderang dalam talbiyah ini. Kita datang untuk memenuhi panggilan Allah dan datang ke tempat paling mulia untuk meneguhkan  janji bahwa diri ini siap untuk menaati perintah Allah, apapun perintah itu.

Sesungguhnya talbiyah ini adalah syi'ar Tauhid, bahkan demi merealisasikan Tauhid kepada Allah, maka disyari'atkan bagi seseorang yang akan berhaji untuk memulai hajinya dengan syi'ar yang agung ini.

Sesungguhnya talbiyah adalah pengumuman untuk menyerahkan diri dengan sempurna kepada Allah dan tunduk kepada-Nya.

"Labbaikallahumma labbaik" : adalah jawaban atas panggilan setelah jawaban atas suatu panggilan.

"Labbaikallahumma labbaik" : Berserah diri kepada Allah setelah keta'atan.

"Labbaikallahumma labbaik" : Maka kami akan tetap di dalam keta'atan terhadap-Mu dan berpegang teguh dengannya, karena ia mencakup kesinambungan ubudiyyah (penghambaan).

"Labbaikallahumma labbaik" : Mendekatkan diri kepada-Mu dengan pendekatan setelah adanya kedekatan.

 

Ma’asyiral Muslimin wal muslimat Sidang Sholat Idul Adha Rahimakumullah

Talbiyah yang kita ucapkan bukan hanya direspon dan didengar oleh Allah dan teman-teman kita yang yang bersama kita...tetapi semua makhluk yang kita lewati akan merekam ucapan kita dan bertalbiyah bersama kita.

 

فروى الترمذي في سننه من حديث سهل بن سعد رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُلَبِّي إِلَّا لَبَّى مَنْ عَنْ يَمِينِهِ، أَوْ عَنْ شِمَالِهِ مِنْ حَجَرٍ أَوْ شَجَرٍ أَوْ مَدَرٍ، حَتَّى تَنْقَطِعَ الْأَرْضُ مِنْ هَاهُنَا وَهَاهُنَا  برقم 828 وصححه الألباني رحمه الله في صحيح سنن الترمذي (1 /249) برقم 662.

 

"Tidak ada seorang Muslimpun yang bertalbiah kecuali akan ikut bertalbiah apa yang ada di samping kanan dan kirinya dari batu, pohon ataupun tanah, sampai ujung bumi dari arah ini dan arah ini" maksudnya adalah kanan dan kirinya. HR. Tirmidzi (828) dan dishahihkan oleh Al-Albani.

 

Ma’asyiral Muslimin wal muslimat Sidang Sholat Idul Adha Rahimakumullah

            Selain berkomitmen untuk memperbaharui ketaatan, ibadah haji bertujuan  “Liyasyhadu manafia lahum” (agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka). Maksud berbagai manfaat mencakup seluruh manfaat, dunia dan akhirat. Berkumpulnya manusia dalam jumlah besar ini membuka peluang untuk membangun relasi sosial baru yang kuat antar anggota...Manfaat akhirat terlalu banyak untuk disebutkan: sholat di masjidil haram yang pahalanya seratusribu kali lebih banyak dibandingkan sholat di tempat yang lain, thawaf dan menempelkan diri di dinding Ka’bah yang menghapuskan dosa, wukuf di Arafah dengan peluang doa yang mustajab...dan manfaat lain.

Haji juga adalah madrasah kesabaran. Seluruh prosesi ibadah haji harus ditempuh  para jamaah dengan rasa lelah. Sabar dalam ibadah haji ada tiga amcam, yaitu: 1). Sabar untuk tidak melakukan kemaksiatan yang dapat merusak ibadah, 2). Sabar dalam ketaatan, 3) Sabar atas setiap ketentuan yang terjadi. Haji dan kesabaran adalah satu kesatuan untuk memuliakan hamba-Nya melalui ujian kesabaran (Abdussalam Muhammad ar Ruwaihiy, Nashihah lil hajj)

Haji juga mengajarkan semangat pengorbanan. Beragam pengorbanan diberikan oleh jamaah haji: harta, tenaga, waktu, mental, bahkan terkadang nyawa. Tanpa kesiapan berkorban atas semua itu, seseorang tidak akan sampai ke Tanah Suci untuk memenuhi panggilan Allah.

Ma’asyiral Muslimin wal muslimat Sidang Sholat Idul Adha Rahimakumullah

            Dari berbagai keutamaan haji di atas, maka wajar kalau haji menjadi salah satu pintu yang menjadi sebab untuk memasukkan orang ke surga Allah. Karena haji mabrur tidak ada balasannya keculai surga.

 

Ma’asyiral Muslimin wal muslimat Sidang Sholat Idul Adha Rahimakumullah

Bagi yang sudah menunaikan ibadah haji, mari kita perbaharui selalu rasa syukur kita kepada Allah yang telah memilih kita untuk menjadi tamu-Nya dan memenuhi panggilan-Nay….dan mari kita rawat komitmen dan janji kita untuk senantiasa taat dengan perintah Allah dan takut dengan larangan Allah...jangan kotori lagi hidup kita dengan lumpur dosa dan maksiyat. Ingat selalu dan hadirkan senantiasa dalam hati….janji dan komitmen kita saat talbiyah tidak hanya disaksikan oleh Allah tapi oleh seluruh makhluk di tempat yang paling mulia di muka bumi. Tumbuhkan rasa malu jika ada keinginan untuk berbuat maksiyat…lawan dan kalahkan…dan kalau ada di antara kita yang sudah menunaikan ibadah haji,,,lalu lupa dengan janji yang telah kita buat di sana…lalu mengotori dirinya kembali dengan dosa….maka segeralah istighfar…mari kita segera istighfar dan taubat...selama hayat masih dikandung badan….selama Allah masih beri kita kesempatan….saat kita masih diberi kesehatan…semasa tubuh masih diberi kekuatan….sebelum kita dapat panggilan…panggilan…panggilan  kematian…yang akan menimbulkan penyesalan….

Ma’asyiral Muslimin wal muslimat Sidang Sholat Idul Adha Rahimakumullah

Bagi yang belum mendapatkan panggilan untuk haji …..jangan putus harap untuk mendapatkan panggilan dari Allah. Banyak jalan menuju Makkah. Tapi ada satu kata kunci orang dipanggil oleh Allah yaitu ‘manistatho’a’  atau ‘mampu’. Berdasarkan fakta di lapangan, mampu tidak hanya karena factor finansial dan kesehatan.  Jujur adalah kemampuan, Berapa banyak orang yang dihajikan karena kejujurannya. Prestasi juga adalah kemampuan. Banyak orang karena perestasinya akhirnya dihajikan. Suka membantu orang lain juga adalah kemampuan. Tidak sedikit orang yang dihajikan karena mereka suka membantu orang lain. Masih banyak kemampuan lain yang membuat orang terpilih untuk menjadi tamu Allah.

Apabila kita belum dipanggil juga, maka jangan tunda untuk melakukan amal shaleh yang lain yang disediakan oleh Allah buat hamba-Nya. Allah menyediakan 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah. Beramal di hari-hari itu paling dicintai oleh Allah. Allah juga menyediakan puasa Arafah. Jika Arafah merupakan hari paling istimewa bagi jamaah haji dengan wukufnya, kaum muslimin di seluruh dunia yang tidak menunaikan ibadah haji mendapatkan hadiah untuk berpuasa Arafah yang pahalanya bisa menghapuskan dosa dua tahun, dosa tahun yang lalu dan dosa tahun depannya. Allah Yang Maha Adil memberikan kepada ktia peluang beramal dan peluang pahala yang tidak habis-habisnya bisa kita lakukan.   

Dan bagi yg sedang menunaikan ibadah haji  kita doakan semoga haji mereka haji mabrur, pulang dengan selamat, dan membawa spirit perubahan yang menyejukkan buat lingkungannya.

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita, memberikan taufik dan kekuatan kita untuk selalu beramal, menerima amal-amal kita, dan dimatikan dengan husnul khatimah.  (tt)

          

Foto Pendistribusian Qurban Masjid Raya Mujahidin

Pendistribusian Qurban Masjid Raya Mujahidin

PORTAL MASJID RAYA MUJAHIDIN, Ketua Panitia Qurban  Andi Rusman mengatakan hewan kurban yang diterima Masjid Raya Mujahidin pada Hari Raya Idul Adha 2019 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Ia menyebut tahun ini hewan Qurban di Masjid Raya Mujahidin  24 ekor sapi dan 42 ekor kambing.

"Tahun ini menurun untuk sapinya , tahun lalu  berjumlah 36 ekor , tapi   sekarang  24 ekor sapi. Tetapi dari ukuran (hewan kurban) lebih besar tahun ini," ujar Andi  ditemui di Lokasi Pemotongan Masjid Raya Mujahidin, Pontianak , Ahad (11/8).

Ia mengatakan sapi-sapi tersebut berasal di antaranya dari Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji,  Bank Indonesia , Bank Daerah Kalbar, Bank Muamalat, PLN Wilayah V , PT Sentosa Mitra Kalindo Mega mall. Serta beberapa sapi dan kambing lainnya sumbangan dari masyarakat.

“Untuk pendistribusian daging kurban Sapi , ia menjelaskan sebagian akan didistribusikan ke daerah kabupaten lain diantaranya Landak dan Kuburaya. Dan sebagian lagi akan dipotong di lokasi pemotongan Masjid Raya Mujahidin”.

“Untuk hewan qurban kambing nanti dipotong di lokasi pemotongan Masjid Raya Mujahidin kemudian diserahkan kepada perwakilan lembaga atau yayasan  yang kemudian akan mendistribusikan kepada masyarakat luas “.  (tt)

Foto REFLEKSI IDUL FITRI 1440 H

REFLEKSI IDUL FITRI 1440 H

Oleh : DR. Didik M Nur Haris, Lc, M.Sh
(Sekretaris Dewan Syariah Yayasan Mujahidin Kalimantan Barat Periode 2018-2023)
(Disampaikan di Masjid Raya Mujahidin Kalimantan Barat)

Link download Materi KhutbahDownload Materi

الله أكير الله أكير الله أكير الله أكير الله أكير الله أكير الله أكير الله أكير الله أكير لا اله الا الله الله أكير ولله الحمد

الخمد لله العزيز العليم غافر الذنب وقابل التوب شديد العقاب ذي الطول لا اله الا هو اليه المصير أحمده سبحانه وتعالى أبلغ حمد وأشهد أم لا اله الا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله أدى الأمانة و بلغ الرسالة ونصح الأمة – اللهم اجعل أفضل الصلوات وأزكى التحيات وأعم البركات على خير أنبيائك وأفضل رسلك وقدوتنا وشفيعنا وقرة أعيننا محمد وعلى آله وصحبه وأنصاره وجنوده وخلفائه من بعده ومن أحيى سنته وسلك سبيله ونهج منهجه وجاهد في الله حق جهاده الى يوم الدين

أما بعد، فأصيكم بتقوى الله فقد فاز المتقون

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

Kaum muslimin jama’ah Shalat Idul fitri yang dimuliyakan Allah

 

Ramadhan telah berlalu, kemenangan dan kebahagiaan telah tiba

Berbahagialah mereka, yang telah menahan lapar, KARENA ALLAH, menahan dahaga di tengah terik panas matahari, KARENA ALLAH, menahan syahwat, KARENA ALLAH.

Berbahagialah mereka, yang melawan kantuk melantunkan firman-firman Allah, menahan letih kaki dalam sholat malam, karena berharap ridha Allah,

Berbahagialah mereka yang menyisihkan sebagian harta untuk kaum faqir dan miskin, memberikan secercah kebahagiaan kepada mereka, semuanya KARENA ALLAH...

Berbahagialah mereka, yang telah meneteskan air mata di tengah kesunyian malam tatkala mata-mata manusia pulas terlelap, karena mengharapkan Ampunan, kasih sayang dan Ridha Allah SWT.

Berbahagialah, karena mereka telah meraih Janji Rasul yang paling Mulia Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam,

 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barang siapa yang berpuasa bulan Ramadhan dengan keimanan dan penuh pengharapan maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

 

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barang siapa yang qiyamul lail (sholat malam) karena iman dan penuh pengharapan maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barang siapa yang beribadah di malam lailatul qodar dengan penuh keimanan dan penuh pengharapan maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

Kaum muslimin jama’ah Shalat Idul fitri yang dimuliyakan Allah

Sungguh indah, di hari kemenangan dan kebahagiaan ini, kita buka hari raya kita dengan bertakbir, membesarkan nama-Nya, kita awali di hari istimewa ini dengan ruku, dan sujud, menghinakan diri di hadapan Kuasa-Nya, atas nikmat dan karunia yang tidak terbatas

وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا

“Dan Jika engkau menghitung-hitung nikmat Allah, maka niscaya engkau tidak akan dapat menghitungnya”.

(QS. An Nahl:18)

Terutama, Taufiq Allah SWT berpuasa di bulan Ramadhan, shalat di sepanjang malam, membaca alquran di sepanjang waktu, bersedekah, berdzikir, berdoa dan amal ketaatan lainnya, inilah nikmat sesungguhnya, nikmat abadi yang akan kita bawa mati

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

“Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan".

(Qs. Yunus: 51)

Tinggal kita berhusnudzan dan berbaik sangka kepada Allah, sebab Allah tergantung prasangka hamba-Nya, semoga Allah berkenan menerima seluruh ibadah kita, mengampuni seluruh dosa-dosa kita, menyempurnakan segala yang kurang, memasukkan kita semua dalam surga-Nya InsyaAllah, aamiin yaa Robbal 'aalamiin.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

Kaum muslimin jama’ah Shalat Idul fitri yang dimuliyakan Allah

Pagi hari ini, orang-orang yang telah berpuasa layak bergembira dan berbahagia, sebagaimana janji Nabi SAW


لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عَنْدِ لِقَاءِ رَبِّهِ
"Bagi orang yang berpuasa dua kegembiraan, kegembiraan tatkala berbuka (saat berhari raya), dan kegembiraan tatkala bertemu dengan Robnya“
 

Bergembira atas kesuksesan, berbahagia atas kemenangan, kemenangan atas apa?

Pertama, Kemenangan keimanan atas kekufuran.

Tatkala Allah serukan  يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa”, kitapun sambut seruan puasa penuh keimanan tanpa sedikitpun kufur dan ingkar. Pagi ini kita bergembira atas kemenangan iman ini, karena iman  yang pasti menang, sebab iman adalah kehidupan, sedang kekufuran adalah kematian. Orang yang beriman hidup dengan Nur Ilahi, cahaya Allah yang terus menyinari hati dan kehidupannya, sehingga ia hidup penuh arti kebaikan dan produktif dalam menebar manfaat bagi sesama, masyarakat, bangsa dan negara.

أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ

Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)?

)QS Az-zumar: 22)

Berbeda dengan watak kekufuran yang selalu menyeret manusia kepada kehancuran, tindakan anarkis, dan mandul dalam memproduksi kebaikan,

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلاً قَرْيَةً كَانَتْ آَمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَداً مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ

Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.

(QS An-Nahl:112)

Inilah pilar utama tegaknya keamanan sebuah bangsa, hanya dengan iman, negara  aman, tanpa iman, aman  akan melayang, karena Iman yang akan mengundang penjagaan Allah swt

احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ

Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu

) Sunan At Trmidzi no. 2516, Imam Ahmad bin Hambal di dalam kitab Al Musnad: 1/307)

 

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

Kaum muslimin jama’ah Shalat Idul fitri yang dimuliyakan Allah

 

Kedua, Kemenangan Akhirat atas Dunia

Pada dasarnya Islam adalah agama dunia dan Akhirat, tidak mengenal dikotomi dan pembedaan, ini urusan dunia dan itu urusan akhirat. Sebab itulah doa kita selalu memohon keseimbangan dan keserasian

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الأخرة حسنة وقنا عذاب النار

Wahai Tuhan kami, karuniakanlah kepada kami kebaikan dunia dan kebaikan akhirat dan peliharah kami dari siksa neraka

Namun, ketika dunianya lebih dipentingkan hingga menguasai akhiratnya, disinilah awal bencana bermunculan, seperti yang digambarkan baginda Nabi SAW

 

أَتَى عَلَى النُاسِ زَمَانٌ هِمَّتُهُمْ بُطُوْنُهُمْ وَشَرَفُهُمْ مَتَاعُهُمْ وَقِبْلَتُهُمْ نِسَاؤُهُمْ وَدِيُنُهُمْ دَرَاهِمُهُمْ وَدَنَانِيْرُهُمْ أُولَئِكَ شِرَارُ الخَلْقِ لَا خَلاَقَ لَهُمْ عِنْدَ اللهِ

Akan datang suatu masa dimana tujuan akhir mereka adalah perut mereka, kemuliaan mereka adalah kekayaan mereka, qiblat mereka adalah wanita, agama mereka adalah dirham dan dinar, mereka itulah seburuk-buruk makhluq, yang tidak akan ada bagian disisi Allah”. (HR. Dailami: 5/444 no. 8688 dalam Minhajus Shalihin, 938)

lembaga shiyam dan Ramadhan telah menempa diri agar kebahagiaan ukhrawi menjadi cita-cita terbesar dan obsesi tertinggi atas kesenangan duniawi, kita ditempa untuk mampu  menahan diri bukan hanya dari sesuatu yang diharamkan oleh Allah, dan yang syubhat, namun bahkan mampu meninggalkan sesuatu yang mubah dan boleh. Inilah kemenangan yang sejati, Kemenangan obsesi akhirat yang abadi atas dunia yang sementara, kemenangan luasnya nikmat ukhrowi atas sempitnya nikmat dunia, kemenangan nikmat hakiki, atas nikmat semu dan menipu. Sebab itu, Allah menegur kaum muslimin agar tidak terjebak dengan tipuan dan fatamorgana dunia, hingga menggadaikan kebahagiaan akhirat, sebab ini adalah sifat dan karakter orang-orang kafir yang mengakibatkan siksaan mereka dunia dan akhirat,

 

إِنَّ هؤلاء يُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ وَيَذَرُونَ وَرَاءهُمْ يَوْماً ثَقِيلاً [الإنسان:27]

Sesungguhnya mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memperdulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat (hari akhirat).

(QS Al insan: 27)

 

فَلاَ تُعْجِبْكَ أَمْوالُهُمْ وَلاَ أَوْلَادُهُمْ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُعَذّبَهُمْ بِهَا فِي الْحياةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنفُسُهُمْ وَهُمْ كَافِرُونَ [التوبة:55]

Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.

(QS. Attaubah:55)

Sebab, Kita tidak diciptakan untuk dunia ini, namun dunia mesti harus menjadi ladang amal dan bekal utama apa setelah kehidupan dunia ini

وَمَا خَلقْتُ الْجِنَّ وَالإِنسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku

(QS. Adzariyat: 56)

 

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

Kaum muslimin jama’ah Shalat Idul fitri yang dimuliyakan Allah

 

Ketiga, Kemenangan Kesungguhan atas kemalasan

Rasulullah SAW bersabda,

« مَنْ خَافَ أَدْلَجَ وَمَنْ أَدْلَجَ بَلَغَ الْمَنْزِلَ أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللَّهِ غَالِيَةٌ أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللَّهِ الْجَنَّةُ »

  “Barangsiapa yang takut, maka hendaknya dia berjalan di awal malam (bentuk kesungguhan dalam mengambil peluang), dan barangsiapa yang berjalan di awal malam maka dia akan sampai kepada yang diinginkan, ingatlah sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal dan ketauhilah bahwa sesungguhnya barang dagangan Allah adalah surga”. 

(HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah, no 954. Dari sahabat Abu Hurairah)

Hadits Shahih diatas memberikan pesan kuat bahwa hanya dengan kesungguhan dan mujahadah dalam amal, kita dapat menukar surga, dagangan Allah termahal.

Pagi hari ini kita merayakan kemenangan kesungguhan kita merubah kebiasaan hidup 11 bulan yang tidak normal, yang biasa telat shalat bahkan biasa tidak shalat, biasa tidak ke masjid, biasa tidak membaca alquran, biasa tidak shalat malam, biasa tidak berpuasa, biasa menipu, biasa mendhalimi, kita merubah dengan sungguh-sungguh menegakkan shalat, kebiasaan berjamaah dan tepat waktu, sungguh-sungguh berpuasa menahan hawa nafsu, sungguh-sungguh membaca alquran, sungguh-sungguh berdiri saat shalat malam dan sungguh-sungguh menjaga lisan, pikiran dan perbuatan.

Ramadhan inilah standar kehidupan normal seorang muslim, modal dasar mengelola kehidupan 11 bulan kedepan. Rahasianya adalah tunjukan Mujahadah dan kesungguhan, maka Allah akan bukakan jalan

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚوَإِنَّ الَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik

(QS. 29:69)

Tunjukkan keseriusan, maka Allah akan bukakan pintu-pintu kemudahan

فَأَمَّا مَن أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى

 "Adapun orang yang memberikan (dengan hartanya, dengan waktunya, dengan diri dan jiwanya) dan bertakwa". "Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga)". "Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah". 

 

 Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

Kaum muslimin jama’ah Shalat Idul fitri yang dimuliyakan Allah

Keempat, Kemenangan kepeduliaan atas Kekikiran

Cukuplah peringatan baginda Nabi SAW

وَاتَّقُوا الشُّحَّ ؛ فَإِنَّ الشُّحَّ أهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ . حَمَلَهُمْ عَلَى أنْ سَفَكُوا دِمَاءهُمْ ، وَاسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ


Dan takutlah kalian terhadap sifat kikir karena kekikiran itulah yang telah membinasakan orang-orang sebelum kalian. Karena kikir darah tertumpah dan karena kikir harampun dihalalkan”.

HR. Imam Muslim (no. 2578)

Ramadhan telah mengikis habis penyakit kikir hingga akarnya, kosongnya perut saat berpuasa telah membakar tuntas kebakhilan jiwa, dan keringnya kerongkongan telah merontokkan karat-karat pelit yang telah akut melekat di dalam hati.

Pagi ini kita rayakan kemenangan jiwa-jiwa peduli, yang begitu ringan berbagi, menebar senyum meringankan beban kaum lemah, fakir miskin, yatim piatu, janda-janda tua, dengan zakat, infak, dan sedekah terbaik kita.

Beruntunglah mereka, sebab merekalah yang Allah telah tetapkan sukses dan menang

وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Dan barang siapa yang dijaga dari kekikiran jiwanya, maka merekalah orang-orang yang sukses dan menang”

(QS Al Hasyr: 9)

Berbahagialah mereka, sebab merekalah orang-orang yang telah membuktikan imannya

وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ

(Dan sedekah itu adalah bukti (iman)

(HR. Muslim)

Bergembiralah mereka, sebab merekalah yang akan mulia kelak dengan Perlindungan di padang Mahsyar

كُلُّ امْرِئٍ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ

Setiap diri dibawah perlindungan sedekahnya

(HR Ahmad: 28/568 di shahihkan oleh Syuaib al Arnauth menurut syarat Muslim)

 

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

Kaum muslimin jama’ah Shalat Idul fitri yang dimuliyakan Allah

 

Kelima, Kemenangan Fitrah Jiwa atas Nafsu

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا (9) وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا (10).

sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Q. S. al-Syams [91]: 7-10).

Hari ini kita merayakan idul Fitri, hari kembalinya fitrah dan kesucian jiwa manusia, fitrah yang cinta dengan kebaikan, cinta dengan kedamaian, ketenangan dan kasih sayang atas nafsu angkara yang cenderung kepada keburukan, kekacauan, kebencian dan permusuhan.

Hari ini kita besarkan Allah dengan bertakbir atas hidayah ini وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya (QS.2:185), Hari ini kita berbahagia dan bersyukur ke hadirat Allah atas semua nikmat dan anugerah ini وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ  Dan agar kalian bersyukur (QS. 2:185)

Tinggal tugas kita selanjutnya adalah menjaganya dan merawatnya, kita diingatkan Allah swt janganlah kalian seperti wanita yang digambarkan dalam Qs. An-Nahl: 92

 وَلا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا

“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali.”

 

Gambaran tindakan bodoh dan dungu, telah bersusah payah membangun sesuatu, lalu kita robohkan tidak tersisa. Oleh karena itu, duduklah bersama dalam majlis Ilmu maka insya Allah iman kita akan tetap terjaga, sebagaimana perkataan sahabat Mu’az bin Jabal

اِجْلِسْ بِنَا نُؤْمِنُ سَاعَةً

Marilah kita duduk sesaat untuk memperbaharui iman

 

dekati orang-orang yang shaleh, sebab serigala hanya akan memakan domba yang tercecer dari kelompoknya sebagaimana sabda Baginda Nabi SAW

عَلَيْكُم بِالجَمَاعَةِ فَإِنَّ الذِّئْبَ لَا يَأْكُلُ مِنَ الغَنَمِ إِلَّا القَاصِيَة

“Hendaklah kalian senantiasa bersama jamaah sesungguhnya srigala hanya memakan domba yang tercecer dari kelompoknya.” (Hr.Abu Dawud di hasanka al Bani)

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

Kaum muslimin jama’ah Shalat Idul fitri yang dimuliyakan Allah

Terakhir, melalui mimbar ini marilah kita bedoa dan berjanji untuk senantiasa menjaga kemenangan-kemenangan yang telah dianugerahkan ini untuk dapat kita daya gunakan bagi kebaikan diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara kita.

 

الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, ولله الحمد